Showing posts with label Baking. Show all posts
Showing posts with label Baking. Show all posts

Wednesday 26 September 2012

sponge cake kentang mirip bingka

Masih dalam uji coba resep untuk menghasilkan sponge cake yang moist, enak, dan ekonomis dengan menggunakan puree buah atau sayur. Kali ini aku coba mengunakan kentang. Masih dengan menggunakan resep carrot cake yang dimodifikasi dikit. Dan hanya mengunakan 3/5 bagian resep. Ini resepnya:

 

Bahan:

 
3 butir telur
170 gr gula pasir
½ sdt garam
½  sdt emulsifier
160 gram tepung terigu protein sedang (contoh: Segitiga Biru)
½ sdt baking powder
20 gr susu bubuk
2 tetes esen vanila
220 gr kentang yang sudah dikukus dan haluskan
70 gr air matang
150 gram minyak sayur
1 sdm susu kental manis (SKM)

Cara membuat versi aku:

Blender kentang, minyak, air, dan SKM. Ayak bahan kering. Kocok telur dan 1 sdm gula dengan teknik double boiler dengan kecepatan rendah, setelah telur terasa hangat angkat lalu masukkan gula secara bertahap, kocok dengan kecepatan sedang, setelah agak kembang masukkan emulsifier, kocok dengan kecepatan tinggi (speed 3). Masukkan bahan kering bertahap, mixer dengan speed rendah sebentar saja. Masukkan campuran minyak dan kentang juga secara bertahap dengan kecepatan rendah sebentar saja. Lalu cek kehomogenan dengan spatula dengan cara aduk balik. Masukkan ke loyang (yang telah diolesi margarin dan di alasi kertas roti) ukuran 16x16x3cm dan panggang selama 25 menit.

Hasilnya: Gagal lagi, hiks. Masih menghasilkan sponge cake yang mirip bingka. Tapi soal rasa kata sodaraku lebih enak dari carrot cake, ah masak,,,,. Icip icip lagi, mmmmhh,,, benar juga nga langu dan lembut, mirip bingka tapi nga lebih padat. Jadi penasaran, kandungan air di wortel dan kentang berapa ya, agar bisa disubtitusi dan menghasilkan cake yang spongy.

Carrot cake


Udah lama nyimpan resep carrot cake yang dari blog cakefever ini, tapi ragu untuk mencoba walaupun menurut mbak fe cake ini enak, tapi aku kok nga yakin kebayang rasa langu dari wartelnya. Berhubung aku penasaran dengan tekstur cake yang diberi puree yang katanya akan menghasilkan cake yang moist, maka pilihanku jatuh pada carrot cake ini. Seberapa moistkah, seberapa enakkah, tidak langu kah??? Dari pada penasaaran, langsung aja aku siapkan bahan. Ini resepnya, aku lihat dari blog mbak fe, cakefever.

Bagian pinggir dari cake: spongy n moist

Bahan:

250 gr telur (aku: 5 butir telur)
300 gram gula kastor (aku juga 250 gr gula pasir + 50 gr gula palem)
2 gram garam
5 gram emulsifier (aku: 1/2 sdt)
260 gram tepung terigu protein sedang (contoh: Segitiga Biru)
1 gram baking soda
1 gram baking powder (aku ½ sdt BP, nga pakai BS)
1 gram cinnamon bubuk (bubuk kayumanis)
(aku tambah bunga pala 1 gram)
450 gram wortel (blender bersama minyak sayur)
150 gram minyak sayur

Cara membuat:

Kocok telur, gula, garam hingga kental dengan speed tinggi lalu masukkan emulsifier, kocok hingga kental berjejak. Ayak bahan kering, kemudian masukan ke dalam adonan, kocok dengan speed rendah hingga rata. Masukkan wortel parut, aduk rata dengan spatula. Masukan minyak perlahan ke dalam adonan hingga tercampur rata. Tuangkan ke dalam Loyang ukuran 24x24x4cm yang telah diberi olesan margarin dan dialasi kertas roti. Panggang dengan suhu 180ºC selama 30 hingga 45 menit (lakukan tes tusuk)

bagian tengah cake yang mirip bingka
 

Cara membuat versi aku:

Blender wortel, minyak, bubuk kayu manis, dan bunga pala hingga wortel halus. Ayak bahan kering. Kocok telur dan 1 sdm gula dengan teknik double boiler dengan kecepatan rendah, setelah telur terasa hangat angkat lalu masukkan gula secara bertahap, kocok dengan kecepatan sedang, setelah agak kembang masukkan emulsifier, kocok dengan kecepatan tinggi (speed 3). Masukkan bahan kering bertahap, mixer dengan speed rendah sebentar saja. Masukkan campuran minyak dan wortel juga secara bertahap dengan kecepatan rendah sebentar saja. Lalu cek kehomogenan dengan spatula dengan cara aduk balik. Masukkan loyang dan panggang seperti yang ditentukkan di resep.

Hasilnya: udah hampir satu jam bagian tengah masih basah (setelah tes tusuk), akhirnya aku keluarkan saja dari oven, takut bagain pinggir cake tambah kering. Setelah aku potong, ternyata cakenya memang masih basah dan tekstur bagian tengah ini kurang spongy malah mirip bingka. Tekstur spongy dan lembut cake pada bagian pinggir sesuai dengan harapanku tapi tidak untuk dibagian tengah cake yang aku bilang mirip bingka ini.

Analisaku ini karena wortelnya aku blender bukan diparut sehingga kandungan airnya keluar, hasilnya jadilah cakenya seperti bingka, terlalu lembab. Soal rasa aku kurang suka, masih berasa langu wortelnya, mungkin juga karena diblender cakenya terasa langu. Lain kali aku coba gunakan 350 gr wortel aja dan wortenya di parut (nga diblender). Nanti aku coba gunakan bumbu lapis legit dan gulanya nga pakai gula palem, tapi disubtitusi dengan madu.

Monday 24 September 2012

Resep sus irit telur : eksperimen I


Sempat terfikir untuk mengutak atik resep kue sus supaya hemat telur dan tetap enak, namun dorongan hati untuk mulai bergerak belum ada. Sampai tampa sengaja saat baca blog Mbak Fero, aku nemu resep kue sus yang irit telur yang berasal dari komen Mas Aristo di blognya Mbak Fero tersebut. Di samping resepnya irit telur, yang membuatku tergarak untuk mencoba adalah statemantnya Mas Aristo itu:ini yang aku praktekkan selama ini. berhubung rata2 sehari bikin sekitar 1000 biji soes”. Ya, baiklah…, tanpa fikir panjang aku langsung tancap gas, menyiapkan bahan-bahannya. Nih aku copas resepnya:


Bahan A :
200gr mentega/butter sesuai selera
500ml air
Bahan B :
300gr terigu protein sedang
3 butir telur
Cara masak :
1. campur mentega sama air, panaskan sampai mendidih sambil diaduk2. saat ada gelegak pertama dari air matikan api.
2. masukkan terigu aduk sampai kalis (sy pakai mixer kecepatan tinggi, biar cepet)
3. saat sudah kalis, masukkan telur sambil diaduk pakai mixer kecepatan paling rendah.
Memanggang (ini rahasianya):
1. panaskan oven 220 derajat
2. sambil memanaskan oven bentuk soes diatas loyang yang sudah dialasi baking sheet.
3. masukkan loyang panggang 10 menit. api atas suhu 220 derajat, api bawah suhu 210 derajat (biasanya tanda2 mekar sudah ada.)
4. Naikkan suhu menjadi api atas 240 derajat, api bawah 230 derajat. (soes akan mekar dan merekah) selama 5 menit saja.
5. matikan api buka sedikit oven biarkan soes ada didalam(biar bagian dalamnya matang) 5 menit
angkat dan dinginkan. setelah dingin silakan isi dengan vla sudah disiapkan, caranya gunting sedikit soes-nya trus suntik pakai adonan vla.

Hasilnya; gatot (ditungguin udah 35 menit masih juga nga mekar-mekar)…. dan juga menghitam karena api kompor yang terlalu besar dan berwarna merah menyebabkan oven berasap (kompor minyak tanah sih…). Padahal aku udah merasa PD dengan oven tangkringku, hiks,,,. Ternyata, oh, tenyata aku baru sadar kalo temperature dibagian atas ovenku nda bisa mencapai suhu tinggi jika tanpa bantuan bara (sama dengan kasus bagul yang nga kunjung menyoklat permukaannya jika bagian atas oven tidak diberi bara).

Baru masuk 1/3 adonan yang masuk oven, mutar otak ngebanyangin gimana supaya ini sus bisa sukses kayak kue sus yang aku buat sebelumnya. Terbesit ide untuk menambahkan telur dengan asumsi bahwa telur merupakan factor yagn menyebabkan sus kembang dan membentuk rangka dari sus, ok aku tambahkan 2 telur ke sisa adonan, saat dispuit ke loyang sekali lagi aku PD ini bakal sukses soalnya adonan jadi lebih lembek dari sebelumnya, trus aku oven dengan api kompor besar adku tungguin 20 menit nga mekar juga.

5 menit kemudian terlihat tanda-tanda bahwa sus ini nga akan mengembang, akhirnya aku keluarkan dari oven dan selanjutnya aku gabung dengan sisa donen yang belum di oven untuk diimapkan di oven dulu ntar difikirkan mau diberdayakan menjadi apa (kayaknya untuk frosting bisa deh, eksperimen berikutnya).

Dugaan sementara: kesalahan ada pada temperature saat pemanggangan, jadi untuk lain kali jika udah punya oven listrik aku coba lagi resepnya tapi untuk 1/3 resep deh, kapok ntar gatot lagi khan mubazir yak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...