Showing posts with label Tentang Hanif. Show all posts
Showing posts with label Tentang Hanif. Show all posts

Tuesday 18 December 2012

Cake ulang tahun Hanif...

First trial birthday cake for Hanif, motifnya nga punya konsep. Lain kali aku siapkan dulu konsep cakenya baru deh mulai bikin cakenya. Trus pelajaran berikutnya, cake untuk hanif nga akan aku kasih artifisial coloring atau zat aditif lain, nga tega dan juga melatih Hanif makan makanan yang alami.


Monday 10 December 2012

Makanan hanif keluar lewat hidung

Sering kali ada hal-hal mengejutkan tiba-tiba terjadi pada pada hanif yang membuatku panic. Misalnya tadi sore saat aku suapkan makan tiba-tiba hanif muntah kemudian muntah lagi disertai keluarnya makanan tersebut dari hidungnya. Matanya merah berair, sepertinya hidungnya terasa perih. Namun yang aku cemaskan makanan itu terhirup masuk paru-parunya, sebab hanif belum mengerti cara menghembus lewat hidung.

Aku lari mengambil kain lap, takut makanan yang keluar dari hidung hanif dihirupnya kembali, karena sering aku perhatikan setiap ada yang menempel di pingir hidungnya, hanif malah menghirupnya. Kemudian dengan sigap aku lap makanan yang kelaur dari hidung hanif, kemudian keluar lagi, untungnya hanif tidak menghirup makanan itu. Sesaat kemudian ia kesedaan lagi dan makanan itu keluar algi dari hidungnya. Hidung hanif mulai mengeluarkan ingus beserta sisa makanan yang masih berasa di rongga hidungnya, aku terus mengelap cairan itu. 

Beberapa menit kemudian hidung hanif masih megeluarkan ingus dan banyak. Sampai 1 jam kemudian ingusnya berhenti. Alhamdulillah aman….

Aku sempat menganalisa penyebabnya. Kalau aku ingat-ingat lagi saat di tripod chairnya tapi hanif seperti mengejan mau pup gitu tapi aku nga begitu merespon. Karena tanggung makanannya tinggal dikit lagi, jadi aku nga mengeluarkan hanif dari tripod chairnya. Ditambah lagi ada bagian makanan hanif yang kasar dan menyentuh rongga mulut bagian dalam masih sensitive membuat hanif mual dan muntah. Makanan kasar yang bikin hanif mual ditambah dorongan mengejan itu seperti menyebabkan makanan masuk ke rongga hidungnya. Ini analisa ku sih, versi medisnya nga tau deh.

Kesimpulannya, lain kali jika hanif memperlihatkan tanda-tanda mau mengejan memang sebaiknya mengentikan pemberian makan sampai ia selesai pup. Tampaknya hanif juga masih belum bisa menerima makanan kasar yang nga lumer di mulut ketika di emutnya, sperti serat daging atau ayam.

Tuesday 4 December 2012

Membangun kebiasaan baik pada hanif

Aku tidak mengajarkan hanif di gendong untuk membuatnya tertidur, tidak mengajarkan ngempeng, dan tidak membuat suasana rumah sunyi senyap saat pagi, bahkan malam aku bunyikan Murotal Al-quran. Seperti dugaanku ternyata ini penting bagi pekembangan hanif ke depan. lebih jelasnya bisa baca artikel berikut yang aku kutip dari parenting.co.id, di sini :


5 Kebiasaan buruk bayi!

Jujur saja, saya tidak ingat mengapa kebiasaan mengempeng Anthony jadi lepas kendali. Padahal, dibandingkan kakak-kakaknya, ia termasuk yang paling penurut. Jangan-jangan ini karena ia selalu ‘dijejali’ empeng, ya? Ketika kakak perempuannya berusia dua tahun, saya memang benar-benar kewalahan. Akibatnya, saya bersedia melakukan apapun, agar ia tetap tenang. Dan, empeng jadi ‘solusi’ terbaik!

Setelah terjatuh dari sepeda kakaknya, saya membawa Anthony, dua tahun, ke dokter gigi. Gigi depannya menghitam gara-gara terantuk aspal. Dokter menatapnya dan berkata, “Saya lebih khawatir dengan empengnya.” “Kok tahu kalau dia suka mengempeng?” tanya saya. Saat itu, si kecil memang sedang tidak mengisap empeng favoritnya. Dokter langsung menjawab, “Salah satu gigi depannya lebih pendek dari yang lain.” Ternyata, itu adalah bukti nyata dari penggunaan empeng yang berlebihan.

Jadi? Mau tidak mau empeng harus dibuang. Tapi, saya benar-benar merasa bersalah, bila harus menjauhkan si kecil dari sumber kenyamanannya. Apalagi, ia baru saja terjatuh. Saya pun berusaha melupakan ‘urusan’ empeng untuk sementara waktu. Ketika Anthony tertarik pada sepeda mini seperti temannya, saya membuat suatu perjanjian: Buang empeng, dan ia akan mendapat mainan beroda yang baru.

Namun, begitu ia mulai bosan terhadap sepeda incarannya (hanya sekitar 24 jam kemudian!), ia minta empengnya lagi. Dan... lagi. Saya tetap berpegang teguh pada perjanjian kami dan, secara mengejutkan, seminggu setelahnya, Anthony sudah lupa akan empengnya, tuh!

Mengempeng, terlalu mengandalkan susu (botol) sebagai pengantar tidur, menimang-nimang sampai terlelap, atau kewajiban untuk menciptakan suasana hening saat si kecil tidur, ternyata bisa membuat bayi ‘terjebak’ dalam berbagai kebiasaan buruk. Meski kebiasaan ini amat disukai para mama (sebab si kecil langsung tenang), nantinya Anda pasti menyesal. Bukan apa-apa. Efek sampingnya benar-benar merugikan, mulai dari biaya perawatan gigi anak membengkak, sampai terjadinya obesitas (kegemukan). Belum lagi, Anda akan menderita kurang tidur yang cukup kronis!

Saat Anda menyadari bayi Anda sudah sangat ‘kecanduan’, memaksanya untuk menghentikan kebiasaan buruk itu bisa membuat traumanya berlipat ganda, kata Maureen O’Brien, Ph.D., mama si kembar dan salah seorang penulis buku Watch Me Grow. Berikut lima kebiasaan bayi yang harus dihindari sejak awal, plus cara menyiasatinya:

Menimang-nimang sampai terlelap
Selalu menimang-nimang anak sampai tertidur hanya membuat Anda harus terus dan terus melakukannya setiap kali ia terbangun. “Saya menyusui Haley, enam bulan, di kamarnya. Jika tidurnya masih gelisah, saya langsung menimang-nimangnya sambil bersenandung hingga ia terlelap. Setelah itu, barulah saya letakkan si kecil dalam boks,” tutur Hilary Dunning dari San Diego. “Begitu ia terbangun, saya harus mengulangi prosedur itu lagi.”

Meski Dunning mengaku super sabar mengulangi rutinitas tersebut, putrinya tidak belajar keterampilan penting yang harus dikuasai setiap anak: Bagaimana cara menenangkan diri sendiri hingga akhirnya tertidur lagi.

“Pada awalnya, saya suka sekali menimang-nimang Marissa agar tidur,” ujar Cathryn Tobin, M.D., mama empat anak, dokter anak, serta penulis The Parent’s Problem Solver. “Setelah sembilan bulan, saya ingin sekali ia belajar tidur sendiri. Tapi, saya takut ia langsung menangis. Saya sedang menyelesaikan studi, dan memang amat lelah sampai-sampai tidak bisa berpikir jernih. Yang menakjubkan, begitu saya membiarkannya saja, ternyata ia malah tidak rewel. Ia hanya bermain dengan tenang, lalu tertidur. Saya benar-benar telah meremehkannya.”

Tentu saja, tidak mudah menghentikan rutinitas menimang-nimang anak. Itu sebabnya, Dr. Tobin selalu mengingatkan para orangtua untuk membiasakan anaknya tidur sendiri sejak dini. Anda bisa memulainya dari bulan pertama atau kedua dengan cara meletakkan bayi baru Anda di boks begitu perutnya kenyang dan sudah waktunya untuk tidur. Umumnya, pada bulan-bulan pertama, si kecil akan terbangun setiap dua jam. Di akhir tahun pertama kehidupannya, ia baru terjaga setelah tiga jam. Boleh saja Anda menimang-nimangnya. Namun, begitu matanya mulai ‘berat’, sebaiknya segera letakkan si kecil di boks.

Bila bayi Anda rentan tertidur saat menyusu, cobalah trik ala Susan Zepko dari Dumfries, Virginia. “Kiera terlelap setelah lima menit menyusu. Saya langsung membangunkannya sebelum meletakkannya di boks. Saya tidak ingin memanfaatkan momen menyusu sebagai salah satu cara untuk menidurkannya,” ujar Zepko. “Kini, ia berusia 15 bulan, dan sudah bisa tidur sendiri!”

Kalau Anda sudah kehilangan kesempatan ‘emas’ ini, bisa jadi bayi Anda akan sering protes nantinya. Belum terlambat kok. Anda masih bisa memperkenalkan ritual baru padanya. Apa itu? Menaruhnya di boks saat ia lelah, tapi masih terjaga. Setelah itu, sering-seringlah menengoknya (setiap lima menit). Nah, Anda bisa menenangkannya dengan kata-kata lembut atau belaian.

Susu untuk menenangkan
Menyusui bayi Anda adalah cara yang paling alamiah untuk menjalin kelekatan (bonding) dengan si kecil. Dan, dokter anak setuju bahwa menyusui harus dilakukan sesuai permintaan. Tapi ternyata, memberi susu secara berlebihan seringkali sudah dimulai sejak si kecil masih bayi. Banyak mama yang langsung menyodorkan ASI atau susu formula setiap kali bayinya menangis. Memang betul, bayi baru lahir harus minum susu setiap dua jam. Namun, hidup bayi yang lebih besar tidak melulu terpusat pada susu.
Dengan meningkatnya jumlah anak yang menderita obesitas belakangan ini, para dokter anak sangat prihatin melihat anak-anak yang memiliki kebiasaan ‘minum agar nyaman’ sejak bayi. Apalagi, banyak sekali anak yang minum susu dari botol secara berlebihan, karena efeknya memang benar-benar menenangkan!

Sonya Dodson
, mama tiga anak di Triangle, Virginia, berusaha keras untuk tidak jatuh ke dalam ‘jebakan’ tersebut dengan Luke, tujuh bulan. “Salah satu kakak Luke (kini tujuh tahun) harus minum beberapa botol susu sebelum tidur. Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, ia sebenarnya tidak begitu lapar. Sedangkan kakak satunya lagi (kini empat tahun) justru minum susu dari botol sepanjang hari,” ujar Dodson tentang anak-anaknya yang terobsesi susu formula. “Kini, setelah Luke selesai minum susu formula dan mulai rewel, saya alihkan perhatian dengan memberinya mainan atau mengajaknya ke tempat lain. Dengan begitu, ia tetap tenang.”

Untuk memastikan apakah bayi Anda yang sudah lebih besar betul-betul lapar atau tidak: Letakkan si kecil di kursi tinggi dan berikan camilan sehat, seperti buah atau cracker, dengan segelas kecil minuman. Jika sangat lapar, ia akan melahap semuanya sampai habis, lalu berteriak-teriak minta turun dari kursi dan mulai menjelajah ke sana-sini.

Membuat rumah terlalu hening
Setiap kali ibu saya datang berkunjung dan Charlie, si bungsu, sedang tidur siang atau malam, ibu saya selalu berkata, “Ssssttt! Ada bayi lagi tidur!” Para nenek dan mama baru memang selalu menyangka kalau bayi butuh lingkungan yang serba tenang dan hening. Nyatanya, tak ada yang lebih berisik dari suara jantung berdetak dan memompa, atau suara ‘desiran’ aliran darah yang selalu didengarnya saat berada dalam rahim. Jadi? Bayi tidak mengharapkan dunia ini akan super sunyi! Jika Anda membiasakan si kecil berada di lingkungan yang terlalu tenang, berarti Anda justru mencari masalah, sebab Anda harus terus-terusan mempertahankan suasana seperti itu. “Otak bayi baru lahir ‘berhenti beroperasi’ ketika ia lelah dan terstimulasi secara berlebihan.” Apa artinya? “Ia bisa tidur di mana saja kok,” ujar O’Brien.

Dan, memang benar! Pada usia dua bulan, Anthony tidur selama tiga jam berturut-turut di car seat yang diletakkan di sudut ruang keluarga. Padahal, kami tengah merayakan pesta ulang tahun kakak ipar saya yang ke-40. Kebayang kan betapa berisiknya. Dan, Charlie, 18 bulan, justru tidur siang dengan nyenyaknya ketika kakaknya sedang ribut bermain dan berteriak-teriak.

Jika tidak bisa tidur, bayi akan menenangkan dirinya sendiri dengan cara memejamkan mata, mengisap jempol, dan memeluk selimutnya. Nah, keterampilan ini besar sekali manfaatnya ketika ia terbangun di tengah malam. Si kecil harus tidur lagi, padahal Anda tidak ada di sisinya. Jadi? Tetap lakukan rutinitas sehari-hari Anda saat si kecil sedang berada di alam mimpi.

Bila Anda terbiasa menciptakan suasana hening untuk si kecil, perlahan-lahan perkenalkannya pada berbagai suara. Suara AC atau rekaman deburan ombak akan membuat bayi Anda merasa lebih rileks, sebab mirip suara di dalam rahim. Setelah bayi terbiasa dengan suara tersebut, Anda bisa mengalihkan perhatiannya pada suara TV atau musik yang dipasang agak pelan. Dan sesudahnya, sah-sah saja untuk menyalakan vacuum cleaner!

Tergantung pada empeng
Bagi banyak mama, empeng benar-benar penyelamat, karena memberi ketenangan pada bayi yang sedang rewel-rewelnya. Hanya saja, terlalu sering atau lama mengisap empeng akan membuat si kecil sulit melepaskannya. Plus, empeng bisa menimbulkan masalah pada deretan gigi geligi, sehingga mungkin saja anak memerlukan kawat gigi atau perawatan lain dari dokter gigi. Bahkan, dalam kasus tertentu, empeng bisa menyebabkan keterlambatan bicara. “Jaclyn sangat sayang pada empengnya,” kata Jodi Amendola, dari Scottsdale, Arizona. “Ia jarang menangis, karena bisa menenangkan dirinya sendiri dengan benda tersebut. Tapi, ketika ia berusia 15 bulan dan tidak bicara sebanyak yang kami harapkan, kami langsung bertanya pada dokter anak dan memutuskan untuk membuang semua empengnya. Traumatis memang, dan selama berhari-hari Jaclyn sulit tidur. Setelah seminggu, ia baik-baik saja tuh. Bahkan, pada usia 21 bulan, ia sudah pintar mengucapkan berbagai kalimat.”

Sementara Amendola langsung menghentikan kebiasaan empeng putrinya, mama lain malah menawarkan untuk menukar empeng dengan mainan atau barang lain. Batita yang sudah diajak ‘bernegosiasi’ seringkali tidak menolak menukar empengnya di hari ulang tahun atau hari istimewa lain. Ia tinggal menaruh empeng di bawah bantal dan akan mendapat hadiah yang diinginkan! Anda juga bisa memanfaatkan kehamilan seorang teman atau saudara sebagai alasan untuk meminta anak Anda memberi empengnya pada adik yang akan lahir.

Apa pun cara yang Anda lakukan, kuncinya adalah lakukan sedini mungkin dan secara total. Kebutuhan bayi untuk mengisap sesuatu (selain makanan) akan  berkurang pada saat ia berusia enam bulan. Bila si kecil terlihat ‘membuang-buang’ empengnya, jangan tawarkan lagi padanya.

Berespon berlebihan pada anak
Nasihat untuk mama yang suka panik: Matikan monitor bayi! Pengawas elektronik ini mungkin membantu pada bulan-bulan awal kehidupan bayi, ketika Anda mencemaskan SIDS (sindroma kematian mendadak pada bayi) dan bekerja keras untuk membangun rasa aman dalam diri si kecil. Begitu memasuki paruh kedua tahun pertama anak, jangan selalu merespon setiap rengekannya.

Pada saat ini, bayi Anda tahu persis bahwa Anda akan memenuhi semua kebutuhannya, dan seharusnya ia lebih sering belajar menenangkan diri sendiri. “Belum tentu setiap tangisan si kecil berarti situasi sangat darurat,” tutur Dr. Tobin. “Ketika bayi lebih besar, air mata cenderung berasal dari rasa marah atau frustrasi.” Berikan si kecil waktu selama beberapa menit untuk mencoba mengatasi emosinya sendiri.

“Anak kedua saya, enam setengah bulan, selalu ingin digendong,” ujar Deborah Niedbala, pendidik orangtua di Children’s Hospital of Michigan, Detroit, dan mama tiga anak. “Namun, Anda justru merugikan bayi Anda jika selalu menggendongnya ke mana-mana. Ia tidak mendapat cukup kesempatan untuk menjelajah sekitarnya. Saya pun mengatur strategi. Saya duduk saja di dekatnya, dan sama sekali tidak menggendongnya.”

Anda bisa melakukan hal tersebut ketika usia bayi sekitar dua atau tiga bulan. Caranya? Letakkan si kecil di bouncy seat atau baringkan saja di bawah mainan gantung selama beberapa menit. Ia akan belajar menghibur dirinya sendiri kok. Selain itu, Anda akan punya sedikit waktu untuk melakukan apa saja.

Saya belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil, seperti menulis e-mail dan memeriksa PR, sebelum mengangkat Charlie dari boks setelah tidur siang atau merespon rengekannya karena ingin bermain. Ternyata, ia cepat sekali menemukan cara untuk menghibur dirinya sendiri. Saya pun punya waktu selama beberapa menit untuk diri sendiri.

Yang pasti, bayi adalah tukang tidur yang amat ‘berisik’. Kalau Anda cepat-cepat atau sering menghampirinya di malam hari atau selama tidur siang, Anda malah akan membangunkannya. Jangan lakukan hal ini, dan dijamin malamnya Anda akan tidur nyenyak. “Tugas suami saya adalah membawa si kecil pada saya untuk disusui di malam hari. Lalu, seperti halnya papa baru yang baik, ia akan langsung mengangkatnya dari boks setiap kali bayi berguling,” kata Dr. Tobin. “Tapi, ketika si kecil berusia sembilan bulan, saya melakukan perjalanan selama sepuluh hari bersamanya. Saya meninggalkan monitor bayi dan suami saya di rumah. Pulangnya, si kecil bisa terlelap sepanjang malam.”

Monday 3 December 2012

Rutinitas: menanamkan perilaku baik secara otomatis

Mulai hanif berusia 1 bulan aku sudah menjadwalkan waktu tidurnya,dan jadwal mandi sorenya. Tujuannya adalah agar ini akan menjadi kebiasaan yang akan terbawa hingga hanif besar, bahwa malam adalah waktunya istirahat dan pagi waktunya beraktifitas. alhamdulillah sudah hampir 1 tahun ini konsisten aku terapkan dan hanif pun tau jam biologisnya ini. Di saat jam 7 mata hanif udah tak dapat lagi diajak kmpromi dan ia mulai gelisah yang mengindikasikan kalo ia sudah diambang rasa kantuk.

Tantangan berikutnya adalah melatih hanif toilet training dan bobok sendiri tanpa perlu ditemani hingga tertidur, insya Allah sukses, walau ini nga mudah.


Terkait masalah membangun kebiasan ini, aku menemukan artikel menarik yang menerangkan bahwa usia 0- 1 tahun adalah tantangan bagi prkembangan bayi. Nih aku kutip artikelnya dari theasianparent.com, di sini. Ini aku kutip lengkap artikelnya;

Establishing a bedtime routine

The good news is that by the end of the first year, most babies will sleep 10–12 hours a night. To encourage this to happen, it’s a good idea to get your baby into a good sleeping routine from about 6 to 8 weeks of age. There are plenty of tips here to help you get your baby into good habits.
Getting into a bedtime routine early on
It may feel like you’ve not got much chance of getting a good night’s sleep, but teaching your baby good sleeping habits now will make the months to come much easier. By six months your baby will be physically capable of sleeping through the night, so from as little as 6 to 8 weeks in you can begin a routine which will teach your baby how to do this.
Regular nap times
Sticking to set nap times throughout the day and a fixed bedtime at night lets everyone know where they’re up to. There might be a little bit of trial-and-error involved as you learn just how much sleep your baby needs, but don’t be afraid to wake them up if they’re sleeping for longer than you think they need to.
The difference between night and day
Night and day are much the same to most babies. To help your baby get into the habit of sleeping for short spells throughout the day and longer periods during the night, try teaching them the difference between the two. Make daytime light, bright, noisy and exciting – even when they’re napping, try not to block out the world and don’t worry about keeping things quiet. Come night-time make your home dark, quiet and calming; close curtains, keep voices low and turn the TV down. The change in atmosphere will soon help your baby tell the difference.
Settling your baby ready for bedtime
• Start by giving your baby a warm bath and enjoy gentle play as the start of the wind down before bed.
• Dress your baby in a soft sleep suit or pyjamas and sit together cosily in the calm of your baby’s bedroom, with the lights dimmed.
• Enjoy a quiet cuddle together
• Sing a soothing lullaby or read a bedtime story in a gentle, low voice, before laying your baby down in their cot with their favourite toy – giving the toy lots of hugs yourself, will make it smell like you and be even more comforting.
• Switch off the lights but switch on a night light to help your baby feel safe and reassured.
• And finally, give them a goodnight kiss
What to do when your baby cries
Some people believe you should just let your baby “cry it out”, so that they begin to learn to fall asleep on their own. But it does take a lot of will power to stop yourself from going to their room to give them a comforting cuddle.
You may prefer this gentler approach, which can be just as effective: if your baby starts whimpering when you leave, gently and quietly reassure them with a stroke of the head and a gentle “night night, I love you”…and then leave the room. If you have to go back in, wait 5 or 10 minutes and repeat the process until your baby drifts off.
Every mom and baby is different, so try not to get too stressed if a particular routine isn’t working. It can often take you both time to get used to things, so just try and be patient and go with whatever works best for you and your baby.

Hanif 3 bulan: Kali pertama ia menatap lekat dan tersenyum padaku

Pagi hari adalah saat yang paling ku tunggu untuk menyaksikan kejutan perkembangan hanif dari hari kehari. Hampir tak ada hari yang terlewatkan tanpa memberikan permainan yang mengandung unsure pelajaran pada hanif. Mulai dari hanif baru lahir hingga bulan ke bulan perkembangannya adalah suatu hal yang paling menarik dibanding apapun yang ku alami hari itu.



Perkembangan hanif yang signifikan dari hari ke hari dan kempauannya yang baik dalam menerima setiap stimulus yang aku berikan benar-benar membuatku takjub. Takjub pada kuasa Allah yang awalnya melahirkan sesosok mahluk yang terlihat begitu lemah, apatis, dan kosong. 

Kosong itulah kesan pertama saat aku tatap mata hanif, hingga aku berfikir kapankah bayi ini menatapku lekat dan dan tersenyum padaku. Setiap hari hampir setiap saat aku berikan senyuman termanisku ke hanif berharap ia membalas, tapi itu tak kunjung. Hingga suatu pagi aku terkejut bayi yang kemarin masih apatis itu membalas senyumku. 

Oh.., manisnya senyummu nak. Kini setiap kali menyusu ia menatapku lekat seolah memindai setiap kontur wajahku. Tak hanya memandangku, hanif juga menyentuh wajahku, mata, hidung, dan bibir ibunya. Mataku berkaca.., mmmm.. akhirnya beneka ini sudah mulai menyadari keberadaan aku sebagai ibunya. Alhamdulillah...

Sepuluh bulan dua minggu: Hanif udah berjalan sendiri..

Alhamdulillah.., 10 bulan 2 minggu hari bersejarah bagi progress tumbuh kembang hanif kerena saat ini ia sudah mulai berjalan mandiri tidak 2 atau 3 tapi banyak langkah dan mulai pandai menyeimbangkan badannya. Jika ia hampir merasa kehilangan keseimbangan maka segera hanif menjatuhkan badannya ke depan dengan bertumpu pada kedua tangannya.

Terharunya aku…, hanif yang sebelumnya terlihat tidak berminat untuk berjalan karena di saat berusia  6 bulan ia sudah merangkak dalam meraih sesuatu yang menarik baginya. Di usianya yang ke 8 bulan, ia begitu expert dalam merangkak, lincah dan gesit,,, . Setiap kali aku mengajarkan hanif berjalan, ia sepertinya keberatan dan berusaha kembali ke posisi mengakak. Sepertinya hanif berfikir “aku sudah bisa meraih apapun dengan cara merangkak cepat kenapa mesti berjalan, tunggu.. nanti saja bu”. Ini mengingatkan pada mitos bahwa anak-anak yang ahli dalam merangkak cepat maka akan malas dan lambat bisa berjalan, duh bener nga ya,,,?! fikirku.

Dengan cara-cara yang menarik bagi hanif, aku tantang ia agar mau berjalan. Mulanya di awal usia 7 bulan aku pegangi kedua tangannya untuk menuntunnya berjalan, pinggangku rasanya encok, hihi, demi anak..  (I do everything for you dah,,,). Awalnya hanif belum bisa membuat langkah pertamanya, belum bisa melangkah ke depan walau kedua tanggannya aku pegang. 

Satu bulan kemudian hanif sudah bisa melangkah. tantangan berikutnya adalah aku ajarkan hanif berjalan dengan berpegang pada satu tanganku saja, tapi ternyata hanif belum bisa senyeimbangkan badannya dan sering ia ‘terpelintir ke samping’. Hingga tiga minggu setelahnya barulah hanif bisa jalan dengan berpegang pada satu tanganku. Kemudian aku ajarkan lagi ia berpegang pada satu jari telunjukku saja. Setelah kurasa hanif cukup kuat, saatnya aku mulai melepas tanganku namun sering sekali membuat hanif malah kembali ke posisi merangkak. Hasilnya, sempat beberapa kali ketika dilepas ia bisa melangkah teroleng-oleng 2 sampai tiga langkah kemudian terduduk kembali di saat ia berusia 9 bulan lebih.

Degan kesabaran seorang ibu yang yakin bahwa anaknya tak lama lagi insya Allah anaknya akan berjalan, ternyata benar. Pagi itu aku agak hanif seperti biasa ke ruang tengah dan seperti biasa aku coba melepaskan tangannya. Yup, dengan tergontai-gontai dan berusaha menjaga keseimbangannya hanif berhasil memulai langkah ke empat, ke lima hingga beberapa langkah yang memberi isyarat bahwa ia telah percaya diri dan mampu untuk bejalan sendiri. Wah senangnya… sekali lagi aku terharu, kami pun sering mengajak hanif berjalan, dengan sepatunya ia seperti udah batita aja….

Thursday 29 November 2012

Hanifku demam : Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)

Karena  beberapa hal , jadwal imunisasi hanif molor yang mestinya pada saat hanif 7 bulan maka diberi hari senin kemarin di saat hanif berumur 11 bulan. Karena dokter mengatakan tidak berbahaya memberikan vaksin Polio, DPT, Hib, dan Rotavirus secara rapel, maka kami pun menyetujui.

Malam setelah pemberian vaksin hanif rada rewel, paginya aku lihat paha bekas suntikan membengkak, merah dan rada keras, badannya hangat, ingusan, susah makan bahkan beberapa kali muntah saat di beri makan, dan buang air hanif lebih sering; 2-3 kali sehari yang biasanya cuma 1 kali sehari. Saat ini sudah hari keempat setelah hanif divaksin tapi gejalanya masih belum berkurang.

Duh, sempat panik nih,,,. karena itu aku searching di google, ketemu deh beberapa penjelasan yang cukup menenangkan hati  :

1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan.

Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen (atau ibuprofen).
Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.

Istilah bahwa DTPa adalah vaksin DTP yang tidak menyebabkan panas sebetulnya kurang tepat. Vaksin DTPa (DTP aselular) merupakan vaksin DTP yang mengandung 2-3 komponen kuman pertusis (Bordutella pertusis). Vaksin DTP biasa (DTPw atau DTP whole cell) mengandung seluruh kuman pertusis. Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) DTPw dapat berupa demam di atas 38,5ºC pada 42% anak yang divaksin. DPTa dapat menyebabkan demam di atas 38,5ºC pada sekitar 10% kasus. Jadi, demam ringan yang diderita anak Anda bisa disebabkan vaksin DTPa.

"Imunisasi seperti semacam penyakit ringan, dan sistem imun merespons dengan reaksi lokal (sakit, kulit kemerahan, bengkak) dan juga sistemis (demam, menurunnya nafsu makan),"
Risiko demam untuk bayi yang minum AS 54% lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula, sedangkan bayi yang sebagian mendapat ASI dan kadang minum susu botol risikonya lebih rendah 42%. Efek perlindungan dari ASI itu tetap muncul meski sudah mempertimbangkan sejumlah faktor seperti pendidikan si ibu dan jumlah anak-anak lain yang berada di rumah itu.

"Ketika bayi sakit dan demam setelah vaksinasi, mereka itu tak hanya butuh air, makanan dan lingkungan yang tenang, tapi juga perlu perlindungan. Mereka butuh kehangatan tubuh sang ibu. ASI memberikan semua apa yang bayi butuhkan selama sakit,"

ASI dapat mengurangi produksi protein yang memicu peradangan, dan protein ini dilepaskan setelah imunisasi, dan ASI itu sendiri juga dapat memberikan kenyaman pada bayi yang demam sehingga mereka mau makan atau minum ASI. Pisacane bersama koleanya juga menyebutkan bahwa bayi yang minum susu botol mengonsumsi kalori lebih sedikit setelah imunisasi dibandingkan dengan bayi yang minum ASI.

Reaksi lokal yang mungkin timbul adalah rasa nyeri, merah dan bengkak selama satu-dua hari di bekas suntikan. Untuk mengatasinya beri kompres hangat. Sedangkan reaksi umumnya antara lain demam dan agak rewel. Berikan si kecil obat penurun panas dan banyak minum ASI.

Kini sudah ada vaksin DPT yang tidak menimbulkan reaksi apapun, baik lokal maupun umum, yakni vaksin DtaP (diphtheria, tetanus, acellullar pertussis), sayangnya hariga vaksin ini jauh lebih mahal dari vaksin DPT.

Mmmm…, cukup lega setelah membaca artikel di atas, dan aku melakukan treatment pada hanif seperti: memberikan ASI sesering mungkin, aku kompres air hangat paha hanif yang bengkak, sering-sering memeluk hanif, cek terus panas hanif, dan aku tidak kasih obat penurun panas.

Tuesday 27 November 2012

Aku suka sekali "kotak" MAINANnya yah...

Cara bayi mengenal memanami suatu objek memang kadang kita anggap sebagai sesuatu yang remeh. Hanif lebih suka kotak mainan barunya atau sekedar sebauh botol minyak telon, bahkan sebauh kantong kresek kucel dibandingkan mainan edukatif terbaik yang kami anggap paling disukai hanif. hahaha... dasar bayi..., capek-capek ayahnya membelikan sebuah mainan yang diuplek-upkel malah kataknya.

Namun bagi kami, apa yang menaik bagi hanif adalah hal yang paling menarik juga bagi kami. Dalam permainan bersama hanif, dialah pemain utamanya dan bebas menentukan apa yang ingin ia mainkan selagi itu aman dan tidak berbahaya baginya.

Lihatlah gambar di atas, donat itu bukan dimakan hanif (karena dia memang belum boleh dan bisa makan donat) tapi diremas-remasnya dan dia terlihat begitu riang. Memang tidaklah baik membuang-buang makanan, tapi hanif yang dengan cekatannya telah berhasil memindah tangankan donat itu dan sambil tersenyum sukses.

Menyenangkan sekali saat melihat ia tersenyum sumringah ketika berhasil meremas buah pisang dan kami tidak melarangnya atau dibiarkan memegang remote AC. Kami yakin setiap apa yang di sentuh, dilihat, didengar hanif akan membantu bertambahnya rangkaian serabut otak hanif yang tanpa sadar kelak akan menjadi "pustaka" pengalaman di otaknya yang membantunya dalam mengambil keputusan kelak. Ya, terkesan sepele memang...



Hanif yang Ngantuk



Lucu dan kasihan jika melihat Hanif yang menterjemahkan sensasi rasa kantuknya dengan menggaruk kepala dan telinga, bahkan seperti mencongkel matanya, yang terakhir ini sering membuatku mengerenyitkan dahi dan langsung menahan tangannya. Bagi bayiku, hanif, tindakan ini sering melukai kepala, telinga dan kulit disekitar matanya. Jika sudah begitu frustasi dengan sensasi ini yang belum juga bisa menumbangkan hanif ke alam mimpi, maka ia akan menangis histeris. 

Aku memang tidak mengunakan ayunan atau  mengendong hanif untuk alasan menenangkannya di saat rasa kantuknya mulai datang setelah ia berumur di atas 3 bulan, kecuali pada saat hanif mulai terserang kolik yang memang harus aku gendong unutk bisa menenangkannya. Alasannya aku ingin mengajarkan sedini mungkin pada hanif bahwa sensasi itu adalah indikasi dari tubuhnya yang ingin tidur dan juga aku ingin agar hanif bisa cepat belajar menenangkan dirinya sendiri tanpa perlu dibuai atau digendong.

Ternyata teknik yang ku pakai ini memang nga mudah, kadang mempan kadang tidak dan kadang aku salah menebak apakah itu rasa kantuk saja atau rasa kantuk yang dibarengi dengan kolik hanif yang hasilnya adalah tangisan berkepanjangan selama 30 menit. Jika itu sudah terjadi biasanya aku akan nyerah dan langsung mengendong Hanif yang berarti ada sesuatu yang memang nga enak di tubuhnya. Menunggu hingga 30 menit bayiku menangis adalah satu tindakan paling emosional yang sering kerap membuatku menangis. 

Selalu aku amati reaksi hanif saat mulainya gejala kantuk hanif hingga ia bisa tertidur. Memagn terlihat perkembangan cara hanif menenangkan dirinya, muali dari menangis dengan berirama konstan “nge nge nge… nge nge nge..” hingga akhirnya tertidur, atau mengelengkan kepala ke kiri dan ke kanan barulah tertidur di gelengan yang ke 50 kalinya, mengerak-gerakkan kakinya di kasur, atau memandangi AC yang mengelaurkan suara hingga membawa hanif ke alam mimpi.

Kini hanif telah 11 bulan ia mulai paham kalo sensasi yang ia rasakan adalah rasa kantuk. Setelah aku puas aku ajak mamin di luar kamar maka hanif yan sudah bisa jalan ini akan menarik tanganku ke kamar dan setelah aku buka pintu kamar, hanif naik sendiri ke atas tempat tidur. Satu lagi reaksi terbaru hanif saat rasa kantuk menyerang yang baru-baru ini aku amati adalah matanya yang dipicingkan sekuat-kuatnya seolah menahan rasa kantuk. Dan jika aku tak cepat paham dengan gelagat ini maka tangis histeris hani fakan pecah karena ia berfikir kalo aku tidak juga paham dan mengajaknya ke tempat tidur sekedar untuk menemaninya tidur atau ingin minta ASI. 

Mmm…, senang rasanya usahaku untuk mengenalkan “itu tanda hanif ngantuk” membuahkan hasil. Meski kadang memang tak mudah bagi hanif untuk bisa langsung tertidur, namun setidaknya aku tidak megajarkan hanif tergantuk dengan buaian atau trik-trik menengkan diri diluar dirinya sendiri, karena aku yakin hanif bisa. Insya Allah….
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...