Kemudian dalam rangka berburu resep yang
berkedok silaturahmi lebaran akhirnya aku bertandang ke rumah ibu itu dan setelah
cerita panjang lebar aku bertanya “Ibuk kok bisa bikin sala lauak enak apakah ibuk
orang Pariaman?” dan ternyata bener, ibuk itu orang Pariaman, “boleh ndak buk,
kasih resepnya” langsunglah ibuk itu menyebut bahan, cara membuat lengkap beserta
tips membuatnya, langsunglah aku keluarkan pena dan kertas mencatat resep.
Namun ada teror yang menyisip dari cerita si ibu kalo sala ini bisa meledak ketika digoreng dan ia pernah mengalaminya. Kata si ibuk pada suatu kali pernah sala itu meroket hingga ke plafon dapurnya dan minyaknya sedikit muncrat mengenai muka dan tangannya. Aih...., gile bener, hingga setelah tragedi itu si ibu mengunakan ADP alias alat pelindung diri ketika akan mengorengnya, helm yang menutupi wajah dan jaket lengan panjang, dan sarung tangan. Hhahahaa.., lucu bercampur serem aja dengar kisah si ibuk. Memang acap kali, selera mengalahkan ketakutan dan rasa malas. Tips dari si ibuk jangan sampai ada kotoran seperti pasir yang masuk ke adonan sala dan jangan digoreng terlalu lama atau jangan hingga kering betul, karena ini bisa memicu 'ledakan".
Sala lauak enak |
Nyaliku rada ciut juga sih saat mencoba bikin, tapi karena aku dan suami suka, maka tak ada kata mundur, dari pada beli terus, kan lebih hemat dan sehat dibikin sendiri. Btw.. resep yang kemarin-kemarin, yang selalu gatot itu tanyanya ke paman google, hehhe. Hasilnya
ada yang nga enak, ada yang gatot, ya jelas la.. wong paman kan bukan orang
Pariaman (hahahha...., logika sesat, tapi kadang ada benarnya juga ya..). Ok, inilah hasil resep berguru ke tetanggaku itu:
Bahan:
Tepung beras 500 gr
Air 1100 ml ( 5 ½ gelas belimbing)
Cabe merah giling 1 sdm
Ikan asin suaso, atau boleh jenis ikan asin laut
yang lain 3 ekor, atau sesuai selera
Garam secukupnya
Kunyit 2,5 cm
Bawang putih 7 siung
Bawang merah 5 siung
Kaldu sapi bubuk 1 sdt
Daun kunyit 5 lembar, iris tipis
Cara membuat:
Suir kecil-kecil ikan asin, masukkan
dalam wadah bersama tepung dan irisan daun kunyit, aduk hingga semua tercampur
rata. Giling halus kunyit dan bawang dan kemudian masukan dalam panci berisi
air bersama cabe, bumbu kaldu, dan garam, didihkan air sampai benar-benar
beruap (sudah mencapai titik didihnya). Kemudian masukkan air ini ke dalam wadah yang berisi tepung dan ikan asin, diamkan
kurleb 1 jam hingga air meresap. Aduk sebentar lalu bulatkan diameter 2 cm,kemudian
goreng dalam minyak panas.
Izin nyontek resepnya ya mbak,, sambil komat-kamit berdoa nih, semoga ga jadi korban ledakan,, hehehe.. Eh, btw, mbak kemaren kena ledakan ngga? hihihi, maap pertanyaannya iseng banget.. :D
ReplyDeletesilahkan mbak, smg sukses n nga kena kena ledakan. iya pernah, aku masaknya sampe kering,tiba2 salanya pecah dan mengenai tangan dan minyaknya juga muncrat sampe ke tangan dan dinding.
ReplyDeleteJd saranku jgn masak hingga kering, cukup jika kulit sala udah terbentuk dan berwarna kuning cerah, angkat.
Saya doakan dari sini supaya nga iseng sala itu meledak, :).
hehehee... mksi resepnya ya mbak,, suami juga asli org pariaman cuman pengen aja ngasih surprise... hhehehee.. org jawa juga bisa bikin ^_^
ReplyDeleteSama2 semga bermanfaat mbak novi, pasti seneng deh suaminya, tapi hati2 ya jgn sampe kering ngegorengnya...
ReplyDeleteSuami sy juga org pariaman. Mau kasih kejutan juga ah hihihi.. trakhir makan 2 thn lalu di suguhin sodara suami. Trims ya mba resepnya.
ReplyDeleteOh ya.., ternyata banyak juga yg punya suami org Padang, hehe. Silahkan mbak semoga berhasil n tambah disanyang suami, xixi..
ReplyDeleteMba, Ikan asinnya digoreng dlu apa langsung d suir2 aja?
ReplyDeletekaldu sapi bubuk itu mempengaruhi rasa ga mba? itu maksudnya Ro*co kan mba?
Hai mbak, ikan asinnya langsung diusir-suir nga perlu digoreng. Ia kaldu sapi ini mempengaruhi rasa, tapi ini optional, tergantung selara mbak. Selamat mencoba...
ReplyDeleteTerima kasih mba atas resepnya,
ReplyDeletekemaren saya pernah coba resep yg lain, persis sama dengan resep mba punya, tapi saya koq hasil salalauak nya keras ya mba? salahnya dimana? Trima kasih mba atas jawabannya
Hai mbak, iya kah? Pakai tepung beraskan? takaran airnya udah pas kah? kalo keras paling airnya kurang,, mbak...
ReplyDeleteSemoga membantu ya mbak..
Mbak mau tanya. Saya sudah mempraktekkan resepnya. Untuk rasa sudah mantap cuma ketika digoreng kok warnanya jadi gelap ya? Tidak kuning terang seperti yang seharusnya. Dan adonan dalamnya kenapa masih belum matang ya mbak? Mohon pencerahannya.. saya juga ingin bisa membuat sala lauak yang enak untuk suami di rumah...
DeleteMbak bumbu halusnya gak perlu ditumis dulu mbak?
ReplyDeleteMbak bumbu halusnya gak perlu ditumis dulu mbak?
ReplyDeleteMaaf baru baca mbak.,, tidak perlu langsung campurkan ke air lalu didihkan.., semoga membantu mbak..
ReplyDeleteterima kasih resepnya, kemarin saya makan ketupat sayur di lampung dan ada sala lauaknya ini, jadi penasaran sayanya, eh ternyata dapat di sini resepnya. terima kasih mbak.
ReplyDelete