Laman

Monday, 19 November 2012

Memori yang membawa muatan emosi


Hanif 3 bulan

Membuka kembali folder lama berisi foto hanif tidak hanya membangkitkan kenangan lama tapi juga membawa muatan emosi. Setiap foto hanif begitu lekat di memoriku, seakan setiap kejadian seperi baru kemarin saja terjadi. Hasil potretan kue-kue karyaku aku gabung filenya dengan foto hanif. 

Saat mengambil gambar cake dan kue itu, aku begitu antusias dan aku membutuhkan waktu lama untuk bisa menghasilkan satu jepretan penampilan cake atau kue yang cukup baik sementara di saat itu hanif hanya bisa melihat aku yang sedang berkonsentrasi. Namun di saat aku melihat gambar hanif dan gambar kue-kue hasil jepretanku, aku merasakan sungguh gambar hanif yang hanya aku ambil tanpa banyak gaya-gayaan benar-benar memberikan nilai yang begitu mendalam. 

Gambar hanif itu bagaikan hidup, memberiku rekaman kenangan masa lalu. Suka cita saat membesarkannya adalah muatan yang membuat gambar itu seolah hidup, nyata, dan dekat. Setiap aku lihat gambar demi gambar, hampir tak kulupakan setiap kenangan emosi yang menyertainya. Itu terkadang membuatku tersentum,  tertawa, menangis, menahan nafas, dan terharu, indah sekali.

Lihatlah gambar itu, rambut depan hanif yang aku cukur saat ia berumur 1.5 bulan hingga ia berumur 3 bulan belum juga tumbuh, masih mirip potongan rambut di film kunfu china (ala botak dibagian depan, hahaha). Jadi kalo hanif aku ajak jalan musti aku pasangin topi meski kadang ia protes. Mmm, lucunya hanif kala itu meskipun aku terkadang kewalahan dengan koliknya.

Pelajaran berharganya, apapun yang aku lakukan saat ini, yang aku pikir itu penting, pada dasarnya tidaklah lebih penting daripada momen berkualitas bersama Hanif. Ini benar-benar menyadarkanku, bahwa Haniflah prioritas hidupku. 

Semoga pemikiran ini akan terus konsisten, amin……….

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung dan memberikan komentar :)