Khasidah
adalah kue yang unik, tidak hanya dari namanya tapi juga dari bahannya. Bagaimana
tidak, kebayang nga kalo bawang goreng dipadankan dengan makanan manis rasanya
gimana?. Bagi sebagin orang mungkin itu merupakan ide aneh, tapi ini bukan ide
yang buruk, si penemu kue ini tentulah telah punya konsep “think out of the box”.
Gambar diambil di bawah terik mentari |
Aku
nga tau asal kue khasidah ini tapi pastinya orang dari rumpun melayu menjadikan
kue khasidah ini sebagai kue tradisional mereka. Kue ini hampir selalu hadir di
setiap hari perayaan besar. Saat resepsi pernikahanku kue ini juga ada, saat
itu kue ini dibentuk seperti kerucut kecil lalu dihias, penampakannya hampir
mirip sama yang aku buat ini. Menurutku rasanya cukup enak, tapi kalo dimakannya dalam ukuran
kecil, mirip kayak menyajikan Petit fours tapi ini yang versi kue
tradisionalnya. oh iya bagi yagn berminat coba, ini resepnya sumbernya aku lihat di sini:
Gambar diambil tidak di bawah terik mentari |
Bahan:
225
gram mentega (aku: 70 gr minyak sisa
mengoreng bawang, 50 gr margarin)
6 butir bawang merah, diiris tipis
200 gram tepung terigu (aku: 100 gr terigu protein sedang)
1 liter air (aku: 450 ml air matang), jika tidak suka tekstur yang lembek seperti punyaku ini, tinggal dikurangi saja airnya dengan ukuran perasaan aja, hehe..
6 butir bawang merah, diiris tipis
200 gram tepung terigu (aku: 100 gr terigu protein sedang)
1 liter air (aku: 450 ml air matang), jika tidak suka tekstur yang lembek seperti punyaku ini, tinggal dikurangi saja airnya dengan ukuran perasaan aja, hehe..
225 gram gula pasir (aku: 110 gr gula pasir)
Cara
membuat:
Campur
tepung, gula, dan air, aduk-aduk hingga tercampur rata dan adonan tidak
berbutir. Masak di atas api kecil hingga adonan kental. Tambahkan margarin dan sisa
minyak sisa mengoreng, aduk rata. Masak hingga adonan matang dan bening (catatan; jangan
terlalu lama memasaknya karena adonan akan jadi terlalu berminyak).
Angkat.
Ambil
adonan yang telah masak ini, lalu bentuk menyerupai kerucut, kalo mau rapi bisa
dicetak dalam cetakan alumunium yang mirip cetakan tumpeng ukuran kecil. Keluarkan
dari cetakan lalu gunting-gunting sehingga berbentuk seperti yang aku buat ini (proses pencetakan
sebaiknya dilakukan selagi adonan panas agar mudah dicetak dan permukaan
hasilcetakan akan mulus). Sajikan dengan taburan bawang goreng di
atasnya.
Karena adoan yang aku buat agak lembek (aku memang sukanya versi yang yang lebih lembek dan lembut seperti ini) maka saat mengunting agak sulit dan bentuknyapun kurang begitu bagus. Jika ini kue ini ingin disajikan pada suatu acara, saranku sebaiknya kurangi lagi pengunaan airnya, sehingga kue akan kokoh, rapi jali ketika bentuk dan hasilnya akan cantik dipandang.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung dan memberikan komentar :)