Tuesday, 2 April 2013

Dodol kentang

Udah lama pingin coba bikin dodol kentang ini, tapi juga nga punya tepung kentang. Memikirkan  untuk bikin dulu tepung kentangnya aja udah malas, ya udah nga kesampean niatku hingga kini. Akhirnya setelah aku punya ide, “bagaimana kalo kentangnya dikukus aja!!”. Oke, oke.. daripada penasaran, akhirnya malam ini juga aku praktekkan. Berhubung semua bahan telah tersedia dan sisa tenaga yang dibakar api semangat penasaran telah berkobar, maka tanpa pikir dua kali aku langsung meluncur ke “lab mini”ku.

Aku mengenal dodol kentang ketika temanku yang asli orang Kerinci, Jambi membawakan untukku sebagai oleh-oleh. Kata temanku itu dododl kentang ini adalah makanan khas dari kampungnya, dan memang sebelumnya aku nga pernah dengar dan mencoba yang namanya dodol kentang ini. Namun ketika aku coba rasanya memang enak. 

Oh iya, gambar di bawah adalah dodol kentang yang telah aku simpan dikulkas selama 2 hari, tanpa dimasukkan ke wadah kedap udara, makanya agak mengeras, jadi saranku cukup 1 malam saja disimpan dalam kulkas dan dalam wadah yang tertutup. 

Bahan-bahan dari dodol kentang ini sebenarnya sangatlah sederhana, kalo ada yang penasaran juga dengan rasanya, ini aku kasih resep hasil uji cobaku, yang aku modifikasi dari resep yang ada di sini, tapi lucunya kok gambarnya bingka kentang??!. Untuk resepnya telah aku modifikasi sebagai berikut:

Bahan:
250 gr kentang yang telah dikukus, haluskan
40 ml air
100 ml pati santan yang tidak dicampur air
120 gr gula pasir
2 helai daun pandan, memarkan
1/3 sdt garam

Cara membuat:
Haluskan kentang, sebaiknya haluskan pada saat masih panas karena kentang masih sangat lunak, lalu blender dengan 40 ml air tercampur hingga homogen. Lalu dalam kuali masukkan santan, gula, garam dan kentang yang telah diblender dengan tangan, lalu masukkan daun pandan. Masak hingga benar-benar kental (menyerupai kanji yang dimasak) dan tidak lengket di kuali. Salin ke wadah ukuran 8x10 cm (olesi wadah dengan sedikit minyak goreng). Tutup wadah tersebut, masukkan ke kulkas semalaman. Ke esokan paginya dodol akan mengeras dan siap di sajikan.

Rasanya enak, gurih dan harum. Suamiku suka, sampai habis dimakan setengahnya oleh beliau. Kalo untuk rasa memang nga jauh beda dari dodol kentang yang pernah aku coba itu tapi untuk tekstur agak sedikit berbeda. Aku nga bisa mendeskripsikan dengan jelas perbedaannya karena aku udah lama sekali mencobanya dan itu pun baru sekali itu aja, jadi ya maap agak lupa bagaimana teksturnya, heheh.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...