Friday 24 May 2013

Pelajaran penting: Cek komposisi dan label halal di kemasan makanan

Malam kemarin aku beli cheese spread, berbentuk dadu seukuran 1.5 cm, isi 15 cubes. Saat membeli aku nga membaca komposisinya, malam itu karena aku buru-buru, jadinya main ambil aja. Padahal sebelumnya, untuk produk-produk makanan impor aku selalu cek komposisinya saat sebelum memutuskan membelinya.


aku nga melihat, padahal dibungkusnya tertera tulisan "ham"
Sesampai di rumah aku ambil 1 cube, rasanya enak, bahkan lebih enak dari keju lain yang pernahku coba sebelumnya. Sebelum aku melanjutkan untuk menyantap 1 cube lagi hanif merengek untuk minta disusui, aku pun segera mengurungkan niatku untuk melahap keju itu lagi.

Keesokkan harinya, entah mengapa aku penasaran dengan komposisi keju itu dan entah apa yang mengerakku dengan tiba-tiba aku merasa curiga akan kehalalan cheese spread tersebut. Bergegas aku cek komposisinya, oh tidak fikirku keju ini mengunakan perisa ham. Aku gemetar, sambil berucap astagfirullah, betapa lalainya aku. Namun aku berharap kata “ham” di sini merupakan sebutan saja untuk seluruh paha daging hewan tanpa pengecualian.

Untuk menjawab lebih pasti tentang keraguanku aku searching di google, dan hasilnya, aku menu di sini.
Sedikit aku kutip redaksinya:  “Ham adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk bagian paha hewan besar secara umum, akan tetapi dalam penggunaannya, istilah ini terbatas untuk paha babi. Istilah ini digunakan untuk paha babi segar maupun yang sudah diasinkan dan diasapi. Keputusan Komisi Fatwa MUI untuk penggunaan istilah ham sama halnya dengan bacon.”

Huaaaaaa…, rasanya aku mau nangis saat membaca tulisan ini. Ya, Allah aku khilaf, maafkan hamba mu ini, aku malu dan merasa bersalah sama Hanif, karena kealfaanku aku mengalirkan air susu yang mengandung perisa dari bahan yang tak jelas. Untuk lebih menyakinkan aku searching lagi dan nemu di sini.
Ini aku kutip: “bacon dan ham berkonotasi daging babi. karena pada awalnya -dan sekarang pun umumnya- keduanya dibuat dari daging babi.
bacon: sayatan daging tipis2 -biasanya panjang2- yg berasal dari bagian punggung. - bahasa indon: sepek.
ham: daging yg diambil dari paha bagian atas, kemudian diasap atau dikeringkan. - bahasa indon: daging paha babi.
materi referensi:
*pengalaman hidup di eropa ketika sekolah & kerja
*lihat di kamus inggris-indonesia (john m echols & hassan shadily)”

Di komposisinya tertera mengunakan perisa ham
Yah, urut dada lagi, tapi ini semua telah terjadi, yang bisa aku ambil hanya pelajarannya saja, agar lain kali aku harus hati-hati. Apalagi saat ini Hanif masih mimum ASI dariku. Aku berencana besok pagi akan ke supermarket tersebut untuk memberitahu agar mereka milah produk makanan kemasan yang mengandung bahan yang diragukan kehalalannya dan memberikan keterangan tentang status produk tersebut, itupun kalo mereka mau ya, tapi semoga aja. Jika tidak terpaksa aku harus menulis disurat kabar, hehehe. Tujuannya agar nga ada lagi orang yang melakukan kesalahan yang sama sepertiku, untuk orang yang nga begitu memperhatikan komposisi bahan yang tertera pada suatu produk makanan bahkan yang lebih parahnya orang yang nga sadar sama sekali makna dari kata ”ham” yang tertera di bungkusnya.

6 comments:

ummu arsa said...

Padahal d saudi keju gambar sapi ketawa itu ada loh mba. Pastinya halal lah kan negara Islam. Tp ntah knp yg masuk k indo g ada label halalny. Bgitu jg dgn keju merk2 lain yg aku biasa temuin d saudi, dsini uda mahal g halal.

journal ibu hanif said...

terimaksh telah mampir, slam kenal mbak. iya.., kadang sangsi klo nga ada label halalnya mbak, yg ada label halal aja ternyata msih mengandung unsur haram spt kasus a******to dulu. di indonesia banyak produk2 yg msih blum jls kehalalannya mbak..

Unknown said...

hai mba, terimakasih sudah menulis tentang pengalaman mba. ini sangat membantu saya. jadi saya itu baru baru ini kenal dengan laki laki yang berasal dari singapore, dan dia sering membelikan saya keju belcube ini setiap kali dia datang ke indonesia. karna saya sangat cinta dengan keju, dan dia tau itu.
tapi mungkin dia juga tidak ngeh kalau didalam keju belcube ini ada mengandung ham. sebelumnya dia selalu membelikan rasa plain,union, cheddar, dan kemarin dia membelikan saya lagi dengan rasa yang berbeda. dan sebelum makan saya lihat ada tulisan ham flavour. saya kaget, dan langsung searching di google mencari tau apa itu arti dri ham. karna setau saya ham itu adalah bagian dari babi (nama lain sebutan untuk yang mengandung babi didalamnya) tapi saya masih ragu apa itu memang benar ada kandungan babi nya. dan alhamdulillah keju yg untuk rasa ham ini belum saya sentuh, karna saya masih ragu. (belum menemukan jawaban yang pas) dan setelah hari ini saya cari tau lagi info nya, dan alhamdulillah saya menemukan jawaban setelah membaca blog nya mba. dan baru yakin saya akan membuang keju yang saya dapat dari teman lelaki saya tersebut. :)padahal sayang.. huaaaa selain keju nya sangat enak.. dan keju nya juga lumayan mahal harga nya :( but it's okay. itu adalah tidak halal buat saya dan tidak baik tentunya kalau saya harus konsumsi itu.

Yuli said...

salam kenal juga mba...
iya ini kejunya lembut dan beda dengan keju yg biasa kita konsumsi di indonesia, hehhe...
tapi saya lebih takut murka Allah.. makanya saya cari tau mba, hehehe
Alhamdulillah jika postingan ini bermanfaat untuk mba..
makasih sudah berkunjung mba..

Unknown said...

Bismillaah
Mba saya kebetulan beli keju oles yg dari the laughing cow ini tapi pas saya cek ga ada komposisi hamnya. Itu gmn ya? Gpp gt?

Malz Manurung said...

Lebih baik jangan, fatwa halal itu di keluar kan bukan karna komposisi nya saja, tapi dari seluruh aspek
1. Bahan baku nya, benar gak dari bahan baku halal, misal kan seperti susu nya, bener gak susu sapi? Atau campur dengan susu lain ?
2. Cara pengolahan nya, bener gak pabrik nya hanya mengelolah produk yang tidak ada mengandung babi, anjing, atau alkohol. Jika ada salah satu produk yg mereka hasil kan menggunakan barang2 tersebut maka tidak bisa mendapatkan sertifikat halal
3. Manusia nya, biasa kita sebut karyawan (di semua bagian yang terkait, mulai dari bag. Purchasing, bag lab, sampai bagian produksi) yg bekerja di Perusahaan nya, itu jg harus ikut training halal, mrk tau bagaimana cara produksi barang yang halal, dan mereka harus lulus juga uji halal

Jika 3 komponen tadi ada yg tidak lulus uji, maka sertifikat tidak akan keluar

Kecuali mereka lewat jalan belakang 🤦

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...