- 140 grams fine granulated sugar ( aku : 100 gr )
- 6 egg whites ( aku : 4 )
- 6 egg yolks ( aku : 4)
- 1/4 tsp cream of tartar ( aku : ganti sama jenik nipis 1 sdm)
- 50 grams unsalted butter ( aku : wisjman, adanya yang salt)
- 250 grams cream cheese ( aku : 200 ml susu cair full cream + 80 keju cheddar)
- 50 grams concentrated pandan juice
- 50 ml fresh milk ( aku : nga pakai)
- 60 grams cake flour ( aku :80 gr)
- 20 grams corn flour
- ( aku : 30 gr susu bubuk full cream)
- 1/4 tsp salt
How to make:
- Preheat oven to 160 C. Prepare a roasting pan for water bath baking (or any other type of pan which can fit that conducts heat normally, unless you want an eelms patented cracked top) and an 8 inch removable bottom or springform pan and grease and line the pan with at least 1.5 inch of the baking paper sticking above the pan.
- Melt cream cheese, butter and milk over a double boiler. ( aku : karena nga pakai cream cheese, jadi masak dengan api kecil susu cair, keju cheddar yang diparut halus, dan juice pandan hingga keju larut, matikan api). Cool the mixture.
- When mixture is cool, fold in flour, cornflour, salt, egg yolks and concentrated pandan juice. Sieve the mixture to remove lumps.
- Whisk egg whites in mixer until foamy, then add in cream of tartar.
- Gradually add in sugar and whisk until soft peaks form. (Soft peaks are formed when egg whites form a drooping hook from the beater)
- Add 1/3 egg whites to the mixture from step 3 and mix well. Add in remaining egg whites and fold well.
- Pour the mixture into the prepared pan and bake for 1 hour 10 minutes in a water bath or until set and golden brown.
- Leave the cake to cool in the oven with the door ajar for an hour.
- Chill the cake in the fridge before serving.
Hasilnya
: cakenya kurang kembang, ini karena ada sedikit insiden yang berakibat fatal
pada hasil akhir. Aku mengocok putih telur kelamaan hasilnya nga soft peak
melainkan hard peak, adonan putih telur ini kaku se kaku kakunya (ungkapannya
lebay dikit), sehingga saat dicampurkan ke adonan kuning telur si adonan hard
peak ini nga mau menyatu.
Tampaknya ikatan sesama putih telurnya udah sangat konsisiten.
Udah cukup lama aku campur dengan cara aduk balik tetap saja masih ada gumpalan
si putih telur ini. Ya udah daripada bantat kelamaan diaduk-aduk akhirnya aku
langsung masukan Loyang ayang, trus panggang dengan teknik au bain marie.
Tapi
kalo soal rasa tetap enak (tapi rada manis, lain kali pake 90 gr aja gulanya), gurih, harum, dan masih tetap lembut walaupun nga
kembang menjulang. Ternyata cake dengan tipe chiffon atau cotton cake ini tipis
sekali kemungkinan gagalnya, beda sama sponge cake yang salah dikit aja cake
bisa bantat dan jika lemak tidak teremulsi dengan baik maka saat cake telah
matang terbentuk endapan elastic/mengaret di dasar loyang.
No comments:
Post a Comment