Hanif, aku ingin nama bayiku ini hanif. itulah kata yang terlontar dimulutku, saat perjalan pulang setelah mengetahui dari hasil USG bahwa jenis kelamin bayi yang aku kandung ini adalah laki-laki. Aku melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan tepat kehamilan ku masuk bulan ke 5, kala itu adalah hari raya ke tiga idul fitri. Ya, semenjak itu aku selalu berbicara dengan bayi dalam kandungan ku ini dengan memanggilnya hanif.
Tak ada yang pernah bertanya mengapa aku memberinya nama
hanif. Bahkan suamiku sekalipun tak pernah menanyakan mengapa kok aku memilih
nama hanif.
Hanif, adalah kata terindah yang pernahku dengar, tidak
hanya indah dalam lafasnya tapi juga indah dalam maknanya. Aku mengenal kata
ini pertamakali dari seorang teman kuliahku yang seorang jilbabber. Ia berkata,
aik kenapa tidak memakai jilbab aja sekalian, aik tidak berpakaian ketat,
sopan, sering shaum, tak pernah tinggal sholatnya, aik termasuk hanif, tapi kok
ndak berjilbab.
Aku tersanjung, dan aku tak pernah memandang diriku
semengagumkan ucapan kawanku itu, apalagi dengan istilah hanif, indah sekali
kata-kata itu. Kata-kata itulah yang membekas hingga kini yang juga menjadi
salah satu motivasiku untuk berhijab secara baik.
Nama itu ingin aku abadikan dalam akhlak anakku. Hanif,
seorang yang lurus dalam menjalankan agamanya.
No comments:
Post a Comment