Friday 20 June 2014

Sarang Semut pandan Vietnam



Salah satu kue yang nga butuh usaha maksimal untuk membuatnya tapi tetap enak dan disukai orang yang berselera tradisional (khususnya oleh nenek kakek atau ayah ibu kita) adalah kue/cake sarang semut. Kue sarang semut pada umumnya dibuat dengan mengkaramelkan gula hingga berwarna coklat tua. Namun kali ini aku tertarik dengan sarang semutnya Vietnam yang tidak mengkaramelkan gula tapi menggunakan pandan sebagai pewarna, jadi hasilnya adalah sarang semut yang berrwarna hijjau cantik.

Malam ini aku nga sabaran inign bereksperimen membuat sarang semut versi Vietnam ini, tapi aku nga punya baking powder single acting yang ada hanya baking powder double acting. Dari instruksi resepnya, jangan menggunakan baking powder double acting karena sarang semutnya tidak akan terbentuk. Akhirnya aku berinisiatif menggunakan baking soda.


Apa yang terjadi??. Sangat mengejutkan, kue/cake sarang semut Vietnamku berwarna hijau tua cenderung kehitaman. Sejenak aku berfikir apa penyebabnya. Hingga aku tersadar bahwa penggunaan baking soda tanpa mencampurkan bahan bersifat asam ke dalam adonan cake/kue akan menyebabkan cake/kue berwarna kehitaman dan berasa pahit, tapi untung saja rasa kue sarang semut ini tidak pahit bahkan enak menurut suamiku.

Oleh sebab itu penggunaan baking soda lebih cocok untuk sarang semut yang gulanya dikaramelkan, karena bahan cake/kue yang menggunakan baking soda tapi tidak menyertakan bahan yang bersifat asam didalamnya, seperti buah-buahan, susu, yogurt, cuka, dll, maka cake akan berwarna kehitaman. Tapi lihat sarang semut yang dihasilkan dari baking soda itu, cantik sekali bahkan sarang-sarangnya pada cake sarang semut ini mirip bika ambon. Mmm, jadi tertarik bereksperimen bikin bika ambon dari resep ini ah…

Oh iya, untuk eksperimen kali ini, berikut resepnya. Jika ada yang tetap berminat mencobanya, siapa tau, hehe secara rasanya tetep enak lo…(jangan lihat tampilannya tapi coba rasakan, sepertinya ini iklan yang cocok untuk kue ini). Sumber resep menyusul ya, maaf aku lupa nge save URLnya. Kabari aku ya jika dari pembaca ada yang telah mencoba resep ini (kali aja ada bedanya dari yang ku buat ini)


Bahan:

6 butir telur
150 gr butter
20 ml air pandan kental/konsentrat
80 ml susu cair
210 gr gula
1.5 sdt peres baking soda
240 gr tepung sagu
½ sdt garam

Cara membuat:

Masak butter, gula, garam, dengan api kecil hingga gula larut, dinginkan. Dalam satu wadah, campur susu cairdan campuran butter leleh. Kemudian masukkan tepung sagu yang telah diayak ke dalam adonan butter leleh (cara memasukkannya juga dengan cara diayak di atas wadah berisi butter leleh). Lalu masukan telur yang sebelumnya telah dikocok lepas. 

Terakhir campur air pandan dengan baking soda, aduk cepat, lalu masukkan larutan baking soda ini ke dalam adonan, lakukan pengadukan cepat dan sebentar saja agar gas yang terbentuk tidak lari meniggalkan adonan. Kemudian segera masukkan adonan ke Loyang tulban diameter 24 cm yang telah diolesi margarin dan tepung. 

Masukkan adonan dalam oven yang sebelumnya masih mati dan kemudian hidupkan dengan temperature 150*C. masak kurang lebih 35 menit atau hingga matang. Ketika cake telah matang, matikan oven dan biarkan kue/cake ini didalam oven hingga suhu oven turun, agar cake sarang semut ini tidak menyusut kerena perubahan temperatur yang tiba-tiba.

Wednesday 4 June 2014

Strawberry cake hias ekonomis



Mau bikin cake ulang tahun ataupun untuk perayaan lainnya nga perlu musti beli dan merogoh kocek dalam dalam, cukup dengan cake dasar yang sederhana dan murah pun kita bisa menghasilkan cake yang layak tampil untuk suguhan hari istimewa. Lihat saja tampilan cake dibawah ini, cukup cantik menurutku (hehe, kata yang bikin..). Untuk menghasilkan cake ini nga lebih dari 50 puluh ribu dana yang dikeluarkan.

Untuk kita yang punya dana pas-pasan tapi pingin juga membuat cake ulang tahun, ide ini cukup memuaskan. Jika tidak suka ada bolong ditengahnya maka sebaiknya tidak menggunakan Loyang tulban. Anda bisa juga menggunakan Loyang bulat saja (diameter 22 cm) (bukan Loyang tulban seperti ini) atau juga loyang petak ukuran 22 cm. Untuk ide menghiaskan sebaiknya diaplikasikan motif sederhana saja jika anda masih belum ahli dalam menggunakan spuit, agar lebih percaya diri. setelah berhasil menyelesaikan motif sederhana baru sebaiknya mencoba tantangan mengiaskan cake yang sedikit rumit menurut anda.

cake hias sederhana

Resep cake dasar yang aku gunakan ini merupakan modifikasi dari resep pandan sponge cake, lalu diberi sedikit hiasan menggunakan butter cream enak buatan sendiri. Sehingga jadilah cake istimewa meski sebenarnya ini adalah bolu yang hias, lumayankan. Oh iya, sebelumnya resep ini juga sudah pernah aku memofifikasinya menjadi green tea sponge cake. Cake ini padat tapi tetap lembut dan tidak seret di kerongkongan. Bagi yang berminat silahkan mencoba berikut resepnya:

Bahan
5 butir telur ukuran sedang (berat seluruhnya tanpa cangkang kurang lebih 200 gr)
200 gram terigu protein sedang
200 gram gula
100 ml susu cair fullcream
100 gr butter, bisa juga djiganti margarin
5 tetes esen strowberry
½ sdt garam
½ sdt baking powder

Cara Membuat

Panaskan oven dengan temperature 170*C, lalu olesi loyang tulban ukuran  22x22x5 cm dengan margarine dan beri terigu, sisihkan. Campur susu cair dengan esen strawberry. Ayak terigu dan baking powder, sisihkan. Lelehkan butter, sisihkan. Kocok telur, garam, dan gula pasir hingga putih mengembang, dan kental berjejak (terlihat meninggalkan jejak saat mixer bergerak mengelilingi adonan). Lalu masukkan campuran tepung 1 sendok makan (sdm), aduk dengan kecepatan tinggi, masukkan 1 sdm tepung lagi, aduk lagi dengan kecepatan tinggi. 

Lalu masukkan campuran terigu yang diselang-selingi dengan susu cair, mixer dengan speed rendah. Terakhir, masukkan butter yang telah dilelehkan ke dalam adonan, juga gunakan kecepatan rendah sebentar saja untuk mencampurnya. Kemudian cek dasar panci dengan spatula untuk memastikan ada tidaknya endapan butter. Tuang ke dalam Loyang. Panggang hingga matang (lebih kurang 25 menit).

Sunday 1 June 2014

Cake Menyusut Setelah Dingin


Dulu aku menggangap banyaknya aturan/larangan pada saat membuat cake hanya sekedar aturan yang nga penting karena aku nga ketemu secara pasti apa alasannya mengapa dilarang ini itunya. Aku nga peduli sampe akhirnya satu persatu larangan itu memang benar menyebabkan hasil cake tidak bagus bahkan bantat. Misalnya sebaiknya menggunakan Loyang rendah untuk memanggang bolu gulung, tidak mengaduk adonan yang telah tercampur terigu terlalu lama karena akan terbentuk gluten dan bikin cake mengeras, menggunakan suhu rendah untuk chiffon, atau tidak mengaduk telur dan gula terlalu lama. Untuk larangan yang terakhir ini baru kemarin aku mempercayainya. Setelah aku alami sendiri dua kali sponge cakeku mengempis dengan sukses setelah beberapa saat keluar oven.


Kemarin itu, saat membuat strawberry sponge cake tipe oil pound cake/bolu, aku menggunakan standing mixer dan membiarkan telur dan gula dikocok lebih lama karena aku mengerjakan cakenya seorang diri dan nyambil menyusui Aisha dan juga nyambil ngasi makan Hanif, dan sekalian mimbang-mimbang bahan. Hasil kocokannya begitu mengembang hingga hampir memenuhi Loyang padahal komposisi dan berat bahan yang digunakan sama dengan resep sponge pandan yang biasa aku gunakan.

apa ini.., betul, cake yang menyusut!!



Aku tetap berfikiran positip kalo cake ini tetap akan berhasil meski di kocok terlalu lama. ternyata dugaanku salah, cake yang mengembang baik di oven itu menyusut se susut-susutnya setelah keluar oven. Sehari berikutnya aku masih berfikir penyebabnya apa sampai aku sadar kalo temperature oven aku set 200*C. Setelah tau kelirunya dimana, aku lanjut lagi baking. Saat itu aku gunakan temperature 160*C, tapi tetap aku mengocok adonan telur dan gula agak lama. Hasilnya cake masih tetap menyusut walau tidak sesusut cake yang sebelumnya. 

Meski sebelumnya aku sudah pernah memposting  penyebab cakeyang kempis setelah dipanggang, tapi aku masih belum yakin dan percaya kalo cake yang kempis kali ini penyebabnya adalah karena over mixing telur dan gula. Kok bisa over mixing menyebabkan cake menyusut setelah dipanggang. Lama aku googling sampe akhirnya aku menemukan jawaban yang memuaskan. Berikut aku rangkum alasannya dan untuk postingan kali ini kita sedikit bicara di ranah ilmiahnya. 

Jawaban sederhana yang menjelaskan mengapa cake menyusut atau runtuh setelah keluar oven adalah karena jaringan protein dari telur dan pati tidak cukup kuat menahan ekspansi udara. Ini bisa terjadi karena terlalu banyak gula dan lemak yang tidak sebanding dengan telur dan tepung. Bisa juga karena metode aerasi yang tidak tepat. Terlalu lama mengocok telur dan gula atau penggunaan agen pengembang yang terlalu banyak bisa juga sebagai penyebabnya. Terlalu banyak udara yang dihasilkan, karena pengocokan yang berlebihan dan karena agen pengembang, sebelum protein bergabung membentuk struktur/rangka cake sehingga menyebabkan adonan mengembang bahkan membengkak tapi tidak mampu menahan udara di dalamnya. Sehingga cake yang dihasilkan akan menyusut sesaat setelah keluar dari oven.

Temperature oven juga berpengaruh terhadap penyusutan cake. Temperature yang telalu tinggi membuat udara yang terperangkap begitu cepat memuai sedangkan protein belum bergabung membentuk rangka sehingga pada saat didinginkan cake akan menyusut. Terlalu cepat mengeluarkan cake yang masih pans dari loyangnya juga bisa membuat cake kempis. Karena itu setelah cake keluar dari oven, sebaiknya cake tidak langsung dikeluarkan dari Loyang karena protein yang terbentuk masih belum sempurna ketika panas dan dapat menyusut karena tertekan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...