Terharunya aku…, hanif yang sebelumnya terlihat
tidak berminat untuk berjalan karena di saat berusia 6 bulan ia sudah merangkak dalam meraih
sesuatu yang menarik baginya. Di usianya yang ke 8 bulan, ia begitu expert dalam merangkak, lincah dan gesit,,, . Setiap kali aku mengajarkan hanif berjalan, ia sepertinya
keberatan dan berusaha kembali ke posisi mengakak. Sepertinya hanif berfikir “aku
sudah bisa meraih apapun dengan cara merangkak cepat kenapa mesti berjalan,
tunggu.. nanti saja bu”. Ini mengingatkan pada mitos bahwa anak-anak yang ahli
dalam merangkak cepat maka akan malas dan lambat bisa berjalan, duh bener nga
ya,,,?! fikirku.
Dengan cara-cara yang menarik bagi hanif, aku
tantang ia agar mau berjalan. Mulanya di awal usia 7 bulan aku pegangi kedua
tangannya untuk menuntunnya berjalan, pinggangku rasanya encok, hihi, demi anak..
(I do everything for you dah,,,). Awalnya
hanif belum bisa membuat langkah pertamanya, belum bisa melangkah ke depan
walau kedua tanggannya aku pegang.
Satu bulan kemudian hanif sudah bisa melangkah. tantangan berikutnya adalah aku ajarkan hanif berjalan dengan berpegang pada satu tanganku saja, tapi ternyata hanif belum bisa senyeimbangkan badannya dan sering ia ‘terpelintir ke samping’. Hingga tiga minggu setelahnya barulah hanif bisa jalan dengan berpegang pada satu tanganku. Kemudian aku ajarkan lagi ia berpegang pada satu jari telunjukku saja. Setelah kurasa hanif cukup kuat, saatnya aku mulai melepas tanganku namun sering sekali membuat hanif malah kembali ke posisi merangkak. Hasilnya, sempat beberapa kali ketika dilepas ia bisa melangkah teroleng-oleng 2 sampai tiga langkah kemudian terduduk kembali di saat ia berusia 9 bulan lebih.
Satu bulan kemudian hanif sudah bisa melangkah. tantangan berikutnya adalah aku ajarkan hanif berjalan dengan berpegang pada satu tanganku saja, tapi ternyata hanif belum bisa senyeimbangkan badannya dan sering ia ‘terpelintir ke samping’. Hingga tiga minggu setelahnya barulah hanif bisa jalan dengan berpegang pada satu tanganku. Kemudian aku ajarkan lagi ia berpegang pada satu jari telunjukku saja. Setelah kurasa hanif cukup kuat, saatnya aku mulai melepas tanganku namun sering sekali membuat hanif malah kembali ke posisi merangkak. Hasilnya, sempat beberapa kali ketika dilepas ia bisa melangkah teroleng-oleng 2 sampai tiga langkah kemudian terduduk kembali di saat ia berusia 9 bulan lebih.
Degan kesabaran seorang ibu yang yakin bahwa anaknya
tak lama lagi insya Allah anaknya akan berjalan, ternyata benar. Pagi itu aku
agak hanif seperti biasa ke ruang tengah dan seperti biasa aku coba melepaskan
tangannya. Yup, dengan tergontai-gontai dan berusaha menjaga keseimbangannya
hanif berhasil memulai langkah ke empat, ke lima hingga beberapa langkah yang memberi
isyarat bahwa ia telah percaya diri dan mampu untuk bejalan sendiri. Wah senangnya… sekali lagi aku terharu,
kami pun sering mengajak hanif berjalan, dengan sepatunya ia seperti udah batita
aja….
No comments:
Post a Comment