Sunday 23 June 2013

Mirip-mirip lah.. dengan donat Jco: lembut dan lembuttttt

Kali ini bikin donat lagi untuk dibawa mentua. Resepnya ku modifikasi dari resep donat JCo I. Niat mau bikin donatnya cukup kuat hingga aku nekad aja mengunaakn ragi yang jumlahnya nga sampe 1 sendok teh sepertinya hanya ¾ sdt dan memang waktu mengembangnya agak lama, tapi tetap mengembang bagus kok, lihat aja gambarnya ok kan, hehe.


nga di dandani, tetep cantikk ya..

Donat, roti, dan cake adalah kue kegemaranku (entah kenapa aku suka kue yang manis-manis, apa orang melayu cenderung punya selera manis ya), makanya aku sering bereksperimen dengan komposisi donat agar ketemu tekstur donat dan roti lembut yang sesuai dengan seleraku. aku suka tipe donat yang ringan dan lembut. Dulu udah pernah bikin donat kentang yang menul-menul dan teksturnya lembut dan enak. 

Nah, kali ini aku ketemu tekstur donat yang hasilnya lebih lembut dari donat yang sebelumnya, beneran lembuttt. Ternyata kunci kelembutan donat ada pada komposisi kuning telurnya, semakin banyak mengunakan kuning telur (tapi masih dalam proporsi yang seimbang) maka akan dihasilkan donat yang legit dan sangat lembut, kelambutannya bisa bertahan lama meski ditaruh lama di suhu ruang (nga cepat mengeras).  Ok, bagi yang berminat mencoba ini resepnya:



Bahan:

3/4 sdt ragi instan (sebaiknya gunakan 1sdt)
3 sdm gula pasir
250 ml susu cair fullcream
250 gr terigu protein tinggi, 150 gr untuk dicampur ke larutan susu, sisanya dicampur belakangan
100 gr terigu protein sedang
50 gr susu bubuk fullcream
1 sdt baking powder double acting (BPDA)
5 kuning telur
½ sdt garam
½ sdt esen vanilla
80 gr butter asin, lelehkan

Bahan Topping (komposisi yang sama untuk coklat putihnya):
100 gr coklat stowberry
2 sdm susu cair full cream
gula warna warni
Satu resep topping ini untuk 8 donat
 

Cara membuat:

Masak dengan api kecil susu, gula, ragi instan hingga gula dan ragi larut (suhunya dijaga hangat aja ya, tes dengan nyelupkan jadi, ragi akan mati jika terlalu panas), kemudian masukkan 150 gr terigu ke dalam larutan susu, aduk hingga tercampur rata. Diamkan hingga mengambang dua kalinya, kalo aku mendiamkannya sekitar 30 menit (tergantung suhu udara). Kita sebut ini adonan biang. Sembari menunggu adonan biang, timbang bahan lain. Kemudian ayak sisa terigu protein tinggi, terigu protein sedang, susu bubuk, dan BPDA, sisihkan. Kocok lepas kuning telur dan garam hingga garam larut, sisihkan. Lelehkan butter, campur dengan esen vanilla, sisihkan.

Setelah adonan biang mengembang dua kalinya masukkan ke dalam panci yang lebih besar, lalu masukkan kuning telur, aduk rata. Kemudian masukkan sisa terigu, aduk dengan mixer (gunakan batang mixer yang berbentuk spiral) aduk hingga adonan kalis, lalu masukkan campuran butter dan esen vanilla. Aduk lagi adonan tidak tampak berminyak dan kalis. Lalu tutup panci dengan serbet basah dan diamkan hingga mengembang dua kalinya (sekitar 30 menit).

Untuk hasil yang seragam dan mulus, gilas adonan dan cetak dengan cetakan donat, tapi kalo aku pakai cara yang simple aja, olesi telak tangan dengan minyak goring lalu ambil adonan seukuran bola pingpong pipihkan dan bolongi tengahnya dengan tutup botol, lalu susun di atas loyang yang telah diolesi minyak goreng. Diamkan 15 menit, lalu goreng mengunakan api kecil (jaga api agar adonan tidak hangus diluar tapi mentah di dalam)


Tips: jika ingin permukaan kulit donat yang telah matang mulus dan tidak menghasilkan gelembung maka sebaiknya pake cara digilas aja dengan terlebih dahulu menaburi permukaan adonan dan tempat mengilas dengan terigu sehingga hasilnya saat memanggang tidak ada gelembung pada permukaan kulit donat.

Cara membuat topping:
Cincang coklat, lalu lelehkan dengan cara ditim, setelah mencair masukkan susu cair, dinginkan sebentar, lalu celupkan sebagian donat ke coklat leleh ini, lalu taruh di rak kawat, dan taburi gula warna warni. Sebaiknya dilalukan diruangan yang sejuk atau ber AC, agar coklatnya cepat mengeras.



40 comments:

Anonymous said...

maaf mba sy mo nanya itu adonan biangnya memang cair y? (g kalis), terigu d mskan apinya msh myala ato dah mti? kmrn sy nyoba tapi gagal total pdhl sy dah ngikutin sesuai resep. itu kira2 knp y? mksh sblmnya.

journal ibu hanif said...

Maaf baru balas mbak.., iya cair. apinya harus kecil dan jika jari dicelupkan terasa hangat. Terigu dimasukkan saat ragi telah larut, dan bisa dimasukkkan saat api tetap nyala dan bisa juga setelah api dimatikan saya sudah mencoba kedua cara dan nga masalah. adonan biang ini ditunngu hingga mengembang dua kalinya baru kemudian dicampur bahan lain. Kemungkinan gagalnya (menurutku): 1. ada lemak (minyak, margarin, butter) atau kotoran di wadah saat melarutkan ragi karena ragi nga akan bisa berfermentasi kalo tercampur sedikit saja lemak, 2. api telalu besar saat melarutkan ragi, 3. Apakah ragi dan baking powder masih bagus?, apakah garamnya kebanyakan? 4. saat butter telah dimasukkan adonan kurang diuleni hingga kalis, adonan yang telah dicampur butter harus diuleni lagi hingga benar benar kalis (makai mixer aja mbak untuk nguleninya) dan diamkan adonan yang telah kalis ini hingga mengembang 2 kalinya. Kira-kira itu mbak jangan kapok ya.., coba lagi :), aku duluuu juga sering gagal kok, tapi resep ini udah 4 kali ku coba mbak dan Alhamdulillah sukses... :)

Anonymous said...

mba sy dah coba,cuma ada lg yg mo d tanyakan, knp y adonan yg sy buat koq g bs kalis padahal d uleni ckp lama, adonan jdnya lmbk bgt sampe2 susah d bntk? apa memang bgt teksturnya?trus apa butter bs d ganti pk blueband? itu pengaruh g utk tngkt kelembutannya?
mksh.

journal ibu hanif said...

benar, adonannya memang agak lembek mbak dan supaya mudah membentuknya lumuri tangan dengan minyak "setiap kali" akan mengambil adonan untuk dibentuk, atau bisa juga menaburkan terigu jika adonan digilas dan dicetak. dan dri buku yg pernah ku baca sebaiknya goreng pakai minyak padat atau gunakan 1 sdm mentega putih ke minyak goreng biasa agar adonan tidak menyerap minyak. semoga membantu mbak :)

journal ibu hanif said...

iya sebenarnya istilah kalis uantuk dough tipe ini, untuk penampakan step by stepnya di sini mbak, resep ini tlah aku mdifikasi tp untuk tekstur adonannya mirip sama gmbar yg ada dsini, smga sukses ya mbak http://lookimadethat.com/2011/04/04/glazeddoughnuts/

journal ibu hanif said...

iya sebenarnya istilah kalis untuk dough tipe ini kurang tepat sepertinya krena memang adonannya nga elastis, untuk penampakan step by stepnya di sini mbak, resep ini tlah aku mdifikasi tp untuk tekstur adonannya mirip sama gmbar yg ada dsini, smga sukses ya mbak http://lookimadethat.com/2011/04/04/glazeddoughnuts/

Anonymous said...

alhamdulillah mba akhirnya aq berhasil juga, donatnya lembut bgt. mksh byk y mba resepnya..jazakallah...

Hannie said...

mba, donatnya cantikkkk sekali, ndut-ndut, ijin naruh link di blog saya ya mba, buat referensi resep kue2 yang enak :) makasih ya mba...

journal ibu hanif said...

Silahkan mbak Hannie.., semoga bermanfaat..

Anonymous said...

mba kalo terigunya sigitiga biru aja mba bisa ga??

terus kalau baking powdernya yang biasa, bisa ga mba?
atu takarannya jadi 2x aja mba?

journal ibu hanif said...

hai mbak, bisa saja menggunakan terigu segitiga biru tapi hasilnya tidak lebih bervolume. Kerena kadar glutennya tidak setinggi cakra kembar.dan sebaiknya jika menggunakan terigu segitiga biru kurangi lagi penggunaan baking powder karena baking powder memberi efek melunakkan gluten.

Menurut saya untuk hasil maksimal, lebih baik mengunakan baking powder double acting. Jika menambahkan takaran 2x nanti mempengaruhi rasa.., semoga membantu ya mbak......

Anonymous said...

Maaf Mba..saya masih awam banget.. mau nanya kalo terigu protein tinggi,sama terigu protein sedang. itu apa?belinya dimana, apakah bisa diganti dengan cakra kembar semuanya?

dan baking powder double acting (BPDA) belinya dimana? apakah bisa diganti dengan baking powder biasa saja?

Maaf banyak pertanyaannya...mohon di jawab ya... tks banget.

journal ibu hanif said...

Bedanya kadar gluteinnya mbak, terigu protein tinggi punya kadar glutein yang tinggi, glutein ini membuat terigu menjadi elastis bila bertemu dengan air atau cairan yang tidak bersifat asam, karena cairan asam akan melemahkan glutein.

Untuk mengetahuinya bisa lihat kandungan protein dikemasan terigu. Keluaran Bogasari, di pasar terigu protein tinggi mereknya cakra kembar dan terigu proteinsedang segitiga biru, sedangkan terigu protein rendah kunci biru.


Bisa saja diganti dengan cakra kembar semua dan hasilnya adonan lebih mengembang bervolume, dan tidak selembut jika mengunakan campuran terigu protein sedang.

Beli di Toko Bahan Kue atau super market, mbak. Bisa diganti dengan baking powder biasa hanya efeknya nga semaksimal BPDA

Semoga membantu mbak...

Anonymous said...

Wahh kelihatan enak sekali donatnya :)
mba saya mau tanya, fungsi BPDA itu sebagai pengembang ya? penggunaanya berpengaruh pada tingkat keempukan dan kelembutan donat tidak?
salam kenal dari Ayu

Anonymous said...

informasi yang sangat bermanfaat. mba saya mau tanya. donat yang mbak bikin bisa tahan empuk berapa hari? terima kasih

journal ibu hanif said...

Hai mbak Ayu, fungsi Baking Powder Double Acting untuk membantu donat lebih mekar/mengembang saat digoreng, jadi menurut saya klo lebih mengembang berarti donatnya lebih empuk, tapi untuk kelembutan pengunaan kuning telur dan butter yang lbih berpengaruh..

journal ibu hanif said...

Hai.., sebaiknya simpan didalam wadah kedap udara mbak, agar tetap empuk hingga 3 hari..

Anonymous said...

Mbak Naila terima kasih sudah menjawab pertanyaan saya (Ayu). Tadi saya sudah beli BPDA ternyata mudah didapat ya mba :)
Oiya saya suka banget makan donat, bulan lalu pernah bikin, hasilnya empuk juga tapi sayangnya warnanya nggak bagus kayak punya mba. Punya saya coklat banget. mungkin terlalu banyak gula ya? soalnya api udah kecil banget. & yang mengecewakan donat donatnya cepet keras (saya pake resep dari kakak). Insyaallah besok sabtu mau nyobain resep mbak naila. semoga sukses. amin. Oiya mba saya kan nggak terlalu doyan telur, jadi gimana ya mbak biar donat saya tetep enak & empuk? maksih banyak lho mbak..maaf ya saya banyak nanya

Anonymous said...

mbak, boleh minta resep variasi toping donat yang lain? klo bisa yang gampang dan enak. tapi terjangkau harganya. Terima kasih mbak Naila (Ayu lagi)....:)
saya suka banget baca blog mba Naila, Inspiratif banget. Terus berkarya ya mbak. Membagi ilmu pada kami.

Yuli said...

Hai mbak Ayu, benar mbak, gula yang berlebih akan menyebabkan donat cepat berwarna coklat karena proses kamelisasi gula saat donat digoreng. Coba donat kentang saja mbak, saya sudah pernah coba dan hasilnya empuk asal disimpan diwadah kedap udara, ini linknya mbak: http://nailandra.blogspot.com/2013/04/donat-kentang-lembut.html.

Semoga sukses ya....

journal ibu hanif said...

Mbak Ayu,, coba selai blueberrynya paletta, yang 1/4 kg nya hanya Rp 8000, ambil 200 gr kemudian campur dengan 2 sdm air hangat, selai siap diaplikasikan sebagai toping donat..., bisa juga gula pasir putih yang diberi pewarna lalu dijemur hingga kering. Beri donat buttercream kemuadian taburi gula pasir warna tersebut...

Selamat mencoba mbak...

Priscilla said...

Hallo mbak Naila :) apakbr? Lama sy tdk mampir krn sejak melahirkan sy jd tdk bisa leluasa lg bereksperimen di dunia per baking-an. Tp wkt sy lihat resep donat dg filling lemon curd sy jd ngiler membayangkan lemon curd yg asem seger berpadu dg donat lembut. Tp sy ingin pakai resep donatnya mbak Naila, krn sy sempat sukses dg lapsur nya mbak Naila yg legit & moist.

Tp ada yg ingin sy tanyakan mbak. Sebenarnya donat & roti & segala sesuatu yg butuh menguleni & proofing adalah musuh bebuyutan sy. Tp kadang penasaran jg heheee... Sy berencana menguleni adonannya secara manual mbak, krn mixer sy sdh tua, takutnya pingsan kalau disuruh mengaduk adonan roti/donat... Pertanyaan sy batasan kalis utk tipe adonan ini seperti apa mbak? Krn di atas mbak Naila menyebutkan bahwa adonan lembek, & terkesan lengket sehingga tangan perlu dioles minyak waktu membentuk. Jd menguleninya sampai bagaimanakah mbak? Atau kira2 perlu waktu brp lama?

Terimakasih sebelumnya ya mbak ^_^

journal ibu hanif said...

hallo juga Mbak Pris..., wah udah lahiran ya. Kalau punya baby repot juga sih klo mau bikin cake, kalo dipaksain malah cakenya bantat (pengalaman saya, hahaha).

Untuk tipe adonan ini malah kita nga pake aksi kekerasan, banting membanting atau adegan kayak ngucek cucian, hehehe. Saya menggunakan mixer cuma bertujuan agar tangan nga belepotan adonan yang lembek dan lengket.

Nah untuk batas kalisnya berbeda dengan adonan yang pakai aksi nguleni yang lama banget itu, pengertian batas kalis di sini hanya hingga selutuh adonan biang tercampur benar-benar rata dengan bahan lain dan setelah butter leleh dimasukkan aduk kembali adonan dengan memastikan adonan tidak terlihat mengkilat karena butter telah larut dan tercampur rata dengan adonan.

Resep adonan donat ini bener-bener sederhana dan nga bikin repot deh Mbak, karena proses glutinisasi sudah terjadi pada saat kita memasak adonan biang hingga berbentuk pasta, beda dengan donat yang versi nguleni dimana proses glutinisasi terjadi pada saat kita menguleni adonan hingga kalis.

Versi yang terakhir ini cocok kolo kita lagi cukup banyak energi, khususnya saat marah, hasilnya lebih maksimal Mbak...^_^ (penyaluran energi negatif, hahaha...).

Selamat mencoba ya Mbak...

Unknown said...

Kalau mau menghias donat, cara bikin topingnya gimana mbk

Unknown said...

thank 😁😁

Unknown said...

thank 😁😁

journal ibu hanif said...

Mbak Faizah, lain waktu saya coba gambarkan step by stepnya ya mbak..

Unknown said...

Hallo..
salam kenal, saya eytti.
Maaf mba mau tanya esen vanila itu sama gak kyk vanili yg sachet itu? Atau esen vanila itu sifatnya cairan bukan bubuk atau apa? Mohon bantuannya ya mba. Terima kasih.

Unknown said...

Hi mba, apakah donat ini mudah kempes setelah di goreng?

Oya sebenernya apa yg membuat donat supaya tetep utuh bentuknya, ga kempes setelah digoreng.

Terima kasih mba

Yuli said...

Maaf baru sempat balas.., seingat saya setelah dingin tidak pak, agar tidak mudah kempes setelah digoreng/ saat panas2 jangan berhimpitan. Sepanjang pengetahuan saya donat yang menggunakan protein tinggi tidak mudah kempes karena kandungan glutennya yang membuat donat tetap kokoh tapi konsekuensinya donat kurang kopong dan kurang nyess saat digigit...😊😊

Yuli said...

Mbak Eytti..., iya mbak esen vanila yang cair, disubtitusi dengan yang bubuk jga nga apa.,, tapi pastikan tercampur rata...

Yuli said...

Sama2 Sigit..😊

Anonymous said...

Hai mbak..itu miksernya mikser kue biasa apa mikser khusus kue?tq

journal ibu hanif said...

Hai juga.....

mixer biasa tapi yang tenaganya kuat (aku pakai merek ph**s), karena adonannya rada encer, tapi kalo terlau elastis aku nga berani pakai khawatir pinsan mixernya...., semoga membantu mbak...

KhairaNaCakes said...

mba naila..terima kasi resepnya,,sy suka ..lembuttt bgt..tp terlalu lembek, jd pas dibentuk susah bgt, sy sudah coba pake terigu n minyak,, krn terlalu lembek jd susah dibentuk dan ga sama ukuranya.. gmn spy bentuknya sama n hasilnya cantik spt diblog mba naila ya??

journal ibu hanif said...

Hai mbak khaira...iya adonannya memang agak lembek mbak. lumuri tangan dengan minyak yang agak banyak sehingga adonan tidak nempel ditangan mbak. lalu bulatkan dan lubangi tengahnya dengan tutup botol ukuran 1.5 cm. karena adonan agak lembek lumuri tangan dengan minyak setiap kali membulatkan adonan. tipsnya supaya adonan mengembang gunakan baking powder double acting mbak. baking powder double acting mengurangi penyerapan minyak. atau jika mbak ingin adonan lebih padat tambahkan 50 gr tepung beras saat mengadon. selamat mencoba lagi mbak.., jika ragu silahkan komen kembali....

Unknown said...

Mba naila, donat ini bisa dibekukan gak ya?

journal ibu hanif said...

Bisa mbak. Saya sudah pernah coba. Bisa digoreng dulu trus dibekukan atau dibulatkan berbentuk donat trus dibekukan dalam wadah tertutup, nanti sewaktu mau digoreng didiamkan dulu diwadah yang ditabur tepung terigu hingga donat mengembang seperti biasa..

journal ibu hanif said...

Dan donat siap digoreng.., selamat mencoba mbak dian... happy baking...

mapagratwa said...

Malam mbah
Sy mau tanya mbah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...