Aku nga mau ambil
resiko dengan sok tau. Karena yang menjadi perhatianku adalah demam dan rewel
hanif dimalam hari, maka seperti biasa aku tanya paman google lagi dengan key
word “penyebab bayi demam”.
Aku percaya bahwa telah banyak informasi cerdas dan orang yang punya pengalaman tentang parenting dan mau berbagi, itulah yang ku rasakan manfaat dari “era web diary”. Nah akhirnya ketemu juga beberapa artikel yang melegakan dan mendukung argumenku :
Aku percaya bahwa telah banyak informasi cerdas dan orang yang punya pengalaman tentang parenting dan mau berbagi, itulah yang ku rasakan manfaat dari “era web diary”. Nah akhirnya ketemu juga beberapa artikel yang melegakan dan mendukung argumenku :
Artikel pertama
nemu di sini :
Apa itu Demam ?
Otak memiliki pusat pengatur suhu
tubuh yaitu dibagian otak yang disebut dengan hipotalamus yang mangatur set
point yaitu titik suhu tubuh yang diinginkan. Bila terjadi infeksi, maka
hipotalamus akan meningkatkan set point suhu tubuh sebagai cara untuk melawan
penyebab infeksi.
Beberapa penyebab demam
diantaranya, infeksi bakteri, infeksi virus, obat-obatan, penyakit berkaitan
dengan paparan panas, leukemia, penyakit hodgkin, juga pada kondisi pasca imunisasi
dan saat anak tumbuh gigi.
“Biasanya, demam disebabkan karena
adanya infeksi yang belum tentu infeksi serius,” ungkap Ghazali.
Perlu diingat, banyak kondisi lain
yang bukan infeksi namun juga dapat menyebabkan timbulnya demam.
Kapan Demam Dikatakan Sakit?
Kecuali bila mengalami kenaikan
suhu tubuh yang sangat tinggi secara terus menerus, misalnya hingga mencapai di
atas 41°C. Bisa dikatakan, demam mengindikasikan penyakit tertentu.
Coba perhatikan beberapa kondisi
berikut:
• Apakah Bayi dan Anak masih
dapat bermain
• Apakah Bayi dan Anak
masih dapat makan dan minum dengan baik
• Apakah Bayi dan Anak
merespon terhadap rangsangan dari luar
• Apakah warna kulitnya
normal
• Apakah terlihat
perbaikan ketika suhu tubuhnya turun
Lalu
apa tanda-tandabayi tumbuh gigi, aku nemu artikel berikutnya:
Artikel
kedua nemu di sini :
Tanda-tanda
tumbuh gigi
Bagaimana kita tahu kalau si kecil
sedang mengalami tumbuh gigi? Tandanya antara lain gusinya bengkak di tempat
gigi tersebut akan muncul. Sebagian bayi merasa sangat tidak nyaman dengan hal
ini sehingga cenderung rewel, menangis, menolak makan/minum, dan sering
terbangun malam hari, walaupun ada juga bayi yang tenang-tenang saja. Keadaan
ini dimulai 3-5 hari sebelumnya dan akan berkurang saat gigi sudah muncul ke
permukaan gusi. Bayi memproduksi banyak air liur namun kemampuan untuk
menelannya terbatas, sehingga air liur jadi menetes terus dari mulut. Pada saat
yang sama, mereka juga suka menaruh benda di mulut dan menggigitnya. Kedua hal
ini merupakan bagian dari perkembangan bayi normal, dan tidak selalu
berhubungan dengan proses tumbuhnya gigi. Selain itu, bisa juga terdapat demam
ringan (kurang dari 38,5*C).
Lima tanda bayi tumbuh gigi
- Gusi membengkak: Anda dapat melihat sebagian gigi muncul di gusi.
- Air liur menetes: Bayi Anda meneteskan air liur seperti keran yang bocor.
- Rewel: Si kecil jadi sering menangis dan susah ditenangkan.
- Sering terbangun malam hari: Biasanya bayi Anda tidur dengan tenang pada malam hari, namun sekarang sering terbangun dan minta digendong.
- Menggigit benda-benda yang dipegang: Si kecil mulai mengunyah apapun yang ada dalam genggamannya.
Cara mengatasi
Untuk mengurangi penderitaan si kecil, berikan teething ring atau dot untuk digigit-gigit. Jangan memberikan dot yang dicelupkan ke cairan yang manis karena gulanya akan tertinggal di gigi dan memudahkan bakteri berkembang biak. Benda-benda yang dingin juga bisa menjadi alternatif, misalnya pisang atau jus buah yang telah didinginkan dalam lemari es. Karena ia sedang senang memasukkan benda ke mulut, si kecil jangan ditinggal sendirian untuk mencegah kemungkinan tertelan benda-benda kecil yang bisa tersangkut dalam saluran napasnya. Air liur yang menetes dari mulut bayi perlu dibersihkan supaya tidak timbul kemerahan di kulitnya.
Jika demam lebih dari 38,5oC atau kondisi anak tampak berat, mungkin hal ini bukan akibat proses tumbuh gigi dan perlu dikonsultasikan kepada dokter, demikian pula halnya bila terdapat tanda-tanda adanya penyakit lain. Mitos-mitos yang sering kita dengar belum tentu benar. Anak bisa saja terkena infeksi bersamaan dengan proses tumbuhnya gigi. Oleh karena itu, apabila terdapat gejala-gejala selain yang disebutkan di atas, kita perlu waspada. Obat-obatan penurun demam (misalnya parasetamol) dapat diberikan karena biasanya terdapat demam ringan, dan obat ini mempunyai khasiat menghilangkan rasa sakit yang ringan sehingga anak bisa beristirahat kembali. Selain itu untuk membantu menurunkan demam dapat diberikan kompres air hangat dan pemberian minum yang banyak seperti ASI, air putih, jus buah segar, dan makanan yang mengandung banyak air.
Cara mengatasi rasa tidak nyaman
- Berikan benda yang dingin: teething ring, jus buah dingin, pisang dingin.
- Obat-obatan: Asetaminofen (parasetamol) aman dan efektif untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada bayi Anda, sehingga ia bisa tidur dengan nyenyak kembali.
Ok…, akhirnya aku
lega berarti demam hanif yang masih kurang dari 38*C ini nga perlu aku tanggapi
dengan khawatir yang berlebihan.
Oh, iya tadi aku beli seperangkat alat intuk membersihkan gigi Hanif. Jika gigi hanif yang baru ini berhasil tumbuh maka total gigi hanif saat ia berusia 12 bulan ini adalah 10 buah dan harus dirawat agar nga itam-itam alias karies. Untuk perawatan gigi pada bayi juga nemu di sini:
Perawatan gigi pada bayi
Perawatan gigi yang baik dimulai sejak dini. Sama seperti gigi kita, gigi bayi juga perlu dibersihkan, bahkan sejak gigi pertama tumbuh. Kita seringkali tidak menyadari bahwa waktu yang paling tepat untuk menggosok gigi adalah sehabis makan dan sebelum tidur. Gunakan sikat gigi khusus bayi yang lembut dan oleskan sedikit pasta gigi anak-anak. Jangan membiasakan memberi makanan yang manis pada bayi karena gula yang tertinggal dapat meningkatkan risiko karies gigi. Hal yang sama juga bisa terjadi akibat kebiasaan membiarkan botol susu tetap berada di mulut bayi saat ia tertidur.
No comments:
Post a Comment