Showing posts with label Kue tradisional. Show all posts
Showing posts with label Kue tradisional. Show all posts

Tuesday 25 March 2014

Kue lumpur panggang/dioven



Saat masa hamil ada saja makanan yang terlintas dibenakku tapi nga mungkin bisa langsung di dapat karena aku di Padang pinginnya kembang tahu yang ada di Pekanbaru, atau bakpao yang ada di Rengat, bahkan kue molennya kartikasari yang ada di Bandung. Jadi kalau ngebetnya udah nga bisa ditoleransi terpaksa aku bikin sendiri dengan bahan dan peralatan seadanya, termasuk kue lumpur ini.

Mengapa kue lumpurnya dioven, karena aku nga punya cetakan kue lumpur tapi niat banget hari ini pingin coba bikin kue lumpur. Setelah mikir panjang pakai cetakan apa baiknya, akhirnya aku putuskan pakai cetakan yang mirip cetakan muffin tapi bermotif kelinci (nga berbentuk bulat, karena Cuma cetakan ini yang kira-kira mendekati bentuk cetakan kue lumpur). 




Resep yang aku pakai ketemu di sini dengan beberapa modifikasi. Saat membuatnya tidak ada hambatan, hanya saja saat memanggang aku melakukan trial and error untuk temperature dan lama pemanggangan, karena ini pengalaman pertama bikin kue lumpur dan nga pakai cetakan kue lumpur pula. Untuk batch pertama pemanggangan aku pakai rak ke dua dari bawah, karena hasil pangangan bagian bawah kurang coklat aku pindahkan ke rak paling bawah untuk batch ke dua dengan temperature tetap yaitu 180*C hingga bagian bawah kue berwarna coklat.


Bagi yang nga punya cetakan kue lumpur tapi nga sabar pingin bikin bisa ikuti cara pemangangan seperti ini dan hasilnya nga mengecewakan. tekstur kue lumpur ini lembut, enak, manisnya pas, meski nga pakai cetakan kue lumpur,  Berikut resep yang telah aku modifikasi.



Bahan:

2 butir telur
2 kuning telur
180 gr gula pasir
250 ml santan kental
70 ml air pandan kental
40 gr margarin, lelehkan
¼ sdt garam
160 gr terigu protein sedang
1 butir kelapa muda, ambil dagingnya
2 tetes pewarna hijau

Cara membuatnya:

Panaskan oven pada suhu 180*C. Kocok hingga mengembang telur, garam dan gula pasir. Masukkan santan, pewarna hijau, air pandan, dan margarin aduk rata. Terakhir masukkan terigu perlahan, mixer dengan kecepatan rendah hingga tercampur rata. Olesi cetakan dengan margarin, lalu panaskan dalam oven, setelah panas tuang adonan tiga perempat bagian, lalu panggang hingga dasar kue berwarna kecoklatan (cek dengan tisuk gigi). Lakukan hingga seluruh adonan habis.

Tuesday 21 January 2014

Roti jala (yang nga berbentuk jala) kuah durian


Kemarin suami, bawa durian banyak. Puas dimakan pakai ketan, sisanya aku buat roti jala tapi yang versi praktis aja. Bagaimana versi praktisnya itu, ya nga perlu dibuat jala-jala adonan yang telah siap tinggal didadar pada teflon. Hasilnya mirip kulit kue dadar yang tipis. Untuk adonan tetap mengunakan resep roti jala yang sebelumnya udah pernah aku posting, bisa lihat di sini.



Aku suka sekali roti jala tapi malas membuatnya karena aku nga punya alat untuk membuat jala-jalanya. Karena itu cara ini cukup praktis. Toh yang berbeda hanya penampakannya aja untuk rasa tidak ada perubahan. Namun namanya nga lagi roti jala sepertinya, hehehe. Penampakannya bias lihat pada gambar di bawah ini.



 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...