Thursday 30 August 2012

Lapis surabaya lagi..


Inilah yang namanya hobi, bagaimapun capeknya, entah berapakali gagalnya, udah sebanyak apa ruginya tapi semangat untuk terus menaklukkan setiap tantangan nga pernah kenal yang namanya menyerah. Tampaknya dengan hobi, endorphin mengalir deras dan memberikan kepuasan dan power. Inilah gambaran dari semagat baking seorang bantat expert, hahaha. 

Postingan blogku banyakkan menampilkan cake bantat ketimbang yang sukses, miris ya hihi… (malunya). Namun bagiku serunya memang ada ditahap penaklukan suatu cake, selalu ada kejutan. Jika aku udah benar-benar merasa paham menguasai tahapannya, maka sebuah cake sudah sedikit berkuraang daya tariknya untuk dicoba, nga ada nilai tantangannya lagi (aku rada pembosan dan nga suka yang monoton).  Walau kegagalan yang berpuluh kali kadang emang bikin down, sekali lagi the power of passion will get up.
Ok udah semangat lagi…, mari meLApsur lagi…. (resep masih pakai yang di Sedap Sekejap)
lapsur dengan minyak goreng

Cara membuat versinya aku masih sama dengan
Lapis Surabaya bantat versi 2, margarinnya aku kocok, sampe benar-benar lembut dan creamy, namun tetap saja saat mencampurkan sedikit adonan telur ke kocokkan margarine juga terjadi insiden yang sama dengan Lapis Surabaya bantat versi 2, nga menyatu margarine dan adonannya dan adonan telur yang dicampurkan ke kocokan margain juga menjadi encer dan margarine jadi bergumpal dan tampak terpisah dari adonan telur. 

Nga mau mubazir lagi, aku nga hilang akal.Segera aku ambil minyak goreng ku taruh di piring (nga ditimbang hehe dulu tapi kurleb 100 ml). Kemudian aku ambil sedikit adonan telur (2 sdm) trus aku campurkan ke minyak tadi, aduk rata dengan spatula. 

Minyak dan adonan telur dapat homogen dengan baik dan cepat (berbeda dengan saat mencampurkan adonan telur dengan margarine leleh, yang sulit kali untuk tercampur rata dan homogen). Dengan teknik aduk balik, aku campurkan minyak yang dicampur sidikit adonan telur ke adonan telur yang banyak secara bertahap (3 tahapan). 

Hasilnya adonan masih tetap kental dan konsisten. hasil bakingnya sukses tapi agak menciut karena aku lupa mengecilkan api kompor, sehingga saat masuk oven adonan cepat naik dan hasilnya saat keluar oven jadi turun/amblas tapi nga bantat. Tekstur cake dengan minyak ini ringan, lembut, dan tetap lembab mungkin karena pakai 2 kuning telur itu. Alhamdulillah, nga kebuang…., mmm enak...., buktinya cake yang ada digambar habis dilahap ayah hanif padahal beliau nga begitu suka yang manis22, tapi untuk cake yang lembut dan emang bener2 enak baru deh disantap....

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...