Wednesday 8 August 2012

Practise makes perfect I

Setelah kemarin masih gagal dengan sponge cake. Hari ini aku tetap ngotot menaklukkan si sponge cake ini.  Ngak tanggung-tanggung, hari ini aku bikin cake 3 kali. Resep yang pertama dan kedua aku pakai resep di blognya rita (blognya-rita.blogspot.com/2008/02/lapis-surabaya-irit-telur.html). Ceritanya aku mau coba bikin bogul dari resep lapis Surabaya yang irit telur ini. Dari resep ini aku hanya mengunakan bagian lapisan kuningnya saja.

Bahan: (untuk tiap lapis)
Lapisan kuning:
5 kuning telur
3 putih telur
75 gr gula pasir
35 gr tepung terigu (aku pakai segitiga biru)
15 gr susu bubuk (aku pakai Frisian flag)
100 gr margarine, cairkan (aku dikocok)
2 putih telur dikocok kaku
1 sdt emulsifier (aku nda pake)
(aku pakai 1 sdt air jeruk lemon untuk dicampur ke putih telur)
Selai strawberry secukupnya (aku pakai selai nenas)

Lapisan coklat:
5 kuning telur
3 putih telur
75 gr gula pasir
25 gr tepung terigu (aku pake segitiga)
15 gr coklat bubuk
10 gr susu bubuk (aku pake dancow)
1/4 sdt coklat pasta
100 gr margarine, cairkan (aku dikocok)
2 putih telur kocok kaku
1 sdt emulsifier

Cara membuat:
Siapkan loyang segiempat ukuran 24x24x4cm, oles dengan margarine dan alasi dengan kertas roti. Panaskan oven. kocok telur, gula dan emulsifier sampai mengembang dan putih kental. Masukkan tepung terigu, aduk hingga rata. Masukkan margarine kocok dan aduk hingga rata. Terakhir masukkan telur putih kocok. Aduk rata. Oven dengan suhu 200 derajat selama 30 menit hingga matang. Keluarkan dari oven, dinginkan cake diatas rak kawat.

Versi aku:
Pisahkan kuning dan putih telur seluruhnya (ke enamnya), lalu kocok sampai kaku putih telur yang telah diberi perasan jeruk lemon, masukkan gula pasir secara bertahap, kocok hingga soft peak. Di panci terpisah, kocok mentega hingga kaku masukkan telur satu persatu, kocok hingga kental. Lalu masukkan terigu yang diayak secara betahap. Kemudian aku masukkan kira-kira 1/5 adonan putih telur ke adonan kuning telur. Aduk balik.
Pada saat ini aku mulai curiga, tampak margarine membentuk serabut-serabut terpisah dan tidak teremulsi dengan baik. Kemudian saat aku memasukkan adonan kuning telur ini ke sisa adonan putih telur secara bertahap, adonan putih telurnya agak sulit tercampur rata dan masih ada yang berbentuk gumpalan. Aku terus mengaduk dengan cara aduk balik namun serabut margarinnya bertambah banyak dan telur yang dikocok mulai membentuk cairan didasar panci. Takut lemaknya semakin memisah, aku tidak mengaduk lagi. Adonan lansung aku masukkan keloyang dan dioven, padahal putih telur masih ada yang belum tercampur.
Hasilnya (bisa dilihat digambar), setelah keluar dari oven kuenya di bagian atas jadi, tapi dibagian bawah bantat. Ini seperti dugaanku. Aku pikir penyebabnya karena aku pisahkan putih dan kuningnya semua jadi pengadukan berlangsung lama. permukaan kue yang berlubang menandakan putih telur tidak tercampur rata. Ok GPP, coba lagi coz practise makes perfect

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...