Wednesday 8 August 2012

Ternyata benar: Practise makes perfect IV

Malamnya masih kepikiran apa penyebab kegagalan yang bertubi-tubi (hiperbola bgggt) dari sponge cake aku ini. Nga sabar nunggu pagi. Pagipun datang, hanif masih bobo’. Jam 6 aku udah mulai siapkan bahan. Baking lagi hahaha J. Pingin coba pakai resep yang di sajiansedap.com itu lagi. Tapi kali ini aku pakai butter. Okey.., mulai braksi…!

Aku mulai pisahkan kuning dan putih namun terjadi insiden, kuning telurnya pecah. Trus aku sisihkan, aku ambil telur lagi, pisahkan kuning dan putihnya, suskses ke duanya. Tapi yang kuning telur ini nantinya binggung mau diapakan, (ya udah ngarang lagi) akhirnya aku campurkan ke kuning telur. Jadi totalnya aku pakai 3 telur. Lebih jelasnya ini bahan yang aku gunakan:

Bahan:
5 butir telur (aku pakai 2 kuning telur + 1telur utuh)
(aku pakai 2 putih telur, kocok kaku)
1 sendok teh sp (aku nga pakai)
100 gram gula pasir (aku pakai 60 gr, 50 gr dicampur ke campuran kuning telur, sisanya 10 gr ke kocokan putih telur)
100 gram tepung terigu protein sedang (aku pakai segitiga biru, 60 gr)
15 gram tepung maizena (aku pakai 10 gr)
10 gram susu bubuk (aku nga pakai)
75 gram margarin, dikocok lembut (aku pakai butter leleh, 45 gr)
(aku tambahkan sari jeruk lemon ke kocokan putih telur)

Cara membuatnya (versi aku):
Panaskan oven, karena aku pakai oven tangkring jadi api kompor aku stel maksimum. Pisahkan putih dan kuning telur, untuk dua telur. Kocok putih telur hingga kaku beserta perasan jeruk lemon, lalu masukkan gula (yang 10 gr) secara bertahap, kocok sampai kaku, kental, dan berjejak di panci dan mixer, sisihkan.

Di panci lain, kocok telur (2 kuning dan 1 telur utuh) kocok hingga berbusa, masukkan gula (yang 50 gr) bertahap, kocok hingga putih, kental, jika mixer dimatikan lalu mixer diangkat adonan akan berjejak di panci dan mixer.

Bolu gulung selai nenas
Nah dari sini aku baru sadar kesalahan fatal yang nga pernah aku sadari sebelumnya bahwa aku selama ini tidak memasukkan cukup gula ke adonan kuning telur, sehingga adonan kuning telur nga kunjung membentuk adonan yang kental. Akhirnya setelah berulang kali mencoba baru ketauan bahwa gula tampaknya juga berfungsi menyokong atau membentuk kerangka yang menahan udara yang telah masuk saat pengocokan telur ini. Ngerti, ngerti banget deh sekarang. Sepintas aku ingat mengapa diresep sponge cake disebutkan aduk telur bersama gula. Itulah ternyata kunci kesalahannya.

Dengan perasaan yang campur-campur aku jadi gemetar, deg-degkan, masukakan terigunya aku mau pakai aduk balik atau langsung diaduk pakai mixer. Akhirnya aku putuskan langsung masukkan ke mixer aja, setelah tepung diayang, aku ambil dengan spatula, masukkan ke adonan kuning telur, mixer makai kecepatan terrendah cukup dua putaran aja, masukkan lagi terigu sampai empat tahap. Jangan lama-lama, ntar bantat, ini titik krusialnya lo, berhasil.

Lanjut, masukkan butter leleh juga pakai mixer, masukkan sesendok teh, aduk sekali putaran aja, angkat mixer, masukkan lagi butter lelehnya aduk sekali juga, sampai butter habis. Lalu cek dengan spatula (dengan cara aduk balik), untuk memastikan nga ada endapan butter di dasar panci. So far nga ada masalah.

Terakhir masukkan 1/5 kocokan putih telur ke adonan kuning telur, aduk rata. Kemudian masukkan adonan kuning telur ke kocokkan putih telur dalam tiga tahap dengan teknik aduk balik. Jangan ada putih telur yang nga tercampur, karena akan bikin cake berlubang besar nanti. Tapi di adonanku tetap masih ada putih telur yang belum tercampur rata, takut kelamaan ngaduk, ya udah dimasukkan aja ke loyang 22 x 22 x 4 cm. Oven 20 menit dengan suhu 190 derajat Celsius sampai matang.

Alhamdulillah, dengan terus mencoba nga pantang meyerah, akhirnya…. Untuk pertama kalinya aku suskses bikin sponge cake tanpa emulsifer

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...