Thursday 16 May 2013

Caramel Pudding Cake atau Kek Puding Karamel



Berkeling-keling mencari kue apa lagi yang akan jadi korban untuk diutak-atik. Akhirnya, aku kepicut dengan postingan mbak Hesti. Cake pudding caramel, melihat gambarnya dan teknik pembuatannya, aku langsung tertarik ingin coba. Sekilas aku baca resepnya, bahan yang digunakan nga ada yang aneh-aneh, Untuk jelas step by stepnya aku meluncur ke blog kak Ita. Baiklah segera dieksekusi dan seperti biasa nga afdol kalau nga diutak-atik ini resep.



Sedikit membahas tabiatku yang nga suka ikut aturan, ini mengingatkanku pada gaya berfikir tiap orang. Dulu sekali (masa SMU) pernah ikut ngisi kuisioner tentang ” bagaimana cara berfikir kita” dari segi memandang sesuatu (abstrak atau konkret) dan dari segi mengatur dan mengolah informasi (sekuen atau random). Ternyata aku dominannya adalah konkret random. Orang tipe ini nga suka rutinitas, nga suka laporan-laporan formal (hehe apalagi upacara bendera), sulit dengan adanya larangan dan batasan, sulit menyimpan dokumen secara terperinci, dan nga suka mengulangi perkerjaan yang telah selesai dikerjakan. Dari kesimpulan yang aku baca katanya dunia nga akan berjalan tertib jika dipenuhi orang seperti ini, weleh2, menyedihkan.

Bagaimana karekteristik bertindak dan berfikir orang konkret random?. Seperti halnya yang aku lakukan ternyata persis yang tertulis di sini. Deadliner, impulsif, spontan, kreatif, dan senang bereksperimen adalah kata yang menggambarkan orang dengan tipe konkret random. Dengan gaya berfikir dan bertindak konkret random inilah seperti mengapa aku paling nga suka ngikuti bulat-bulat resep masakan/kue yang akan aku buat, meski di sana disebutkan keakuratan takaran sangat mempengaruhi hasil.

Okey, sebenarnya aku deg-degan juga mengutak atik-atik resep cake pudding caramel ini, kan aku nga mengenali cake ini sebelumnya, tapi tetap nekad berbuat semaunya, hayaaaa!!. Inilah hasil utak-atik tersebut:
 
Duh, maaf nga tahan lihatnya, akhirnya aku makan juga :)
Bahan:
Caramel:
40 gr gula pasir (maaf sebelumnya aku tulis 40 ml)
3 sdm susu kental manis

Puding:
180 ml susu cair full cream
1 sdm munjung haan pudding karamel
2 kuning telur
1telur antero/utuh
30 gr gula pasir

Cake:
40 gr gula pasir
2 butir kuning telur
90 ml susu cair
40 ml minyak goreng
90 gr terigu protein sedang
10 gr maizena
½ sdt baking powder DA
½ sdt vanili

4 putih telur
50 gr gula pasir
1 sdm air jeruk nipis

Cara membuat:
Ayak terigu, maizena, dan baking powder, sisihkan. Siapkan loyang 18x18x6 cm. Masukkan bahan untuk membuat caramel ke dalam loyang 18 cm ini (gula dan susu kental manis), lalu masak hingga berwarna coklat keemasan mengunakan api sedang. Ratakan caramel yang mencair ini hingga menutupi seluruh permukaan Loyang, sisihkan dan biarkan mengeras.

Pada wadah lain campur jadi satu bahan untuk pudding, aduk lepas mengunakan garpu hingga gula larut, lalu campur ke loyang yang berisi karemel yang telah mengeras tadi, sisihkan. Panaskan oven dengan temperature 170*C, masukkan air dalam loyang yang berukuran persegi (lebih besar dari 18 cm). Kemudian masukkan loyang ini ke dalam oven di rak paling bawah.

Tahap berikutnya buat adonan cake. Kocok putih telur, gula dan air jeruk hingga soft peak, sisihkan.
Kocok gula dan kuning telur, dan 1 sdm susu cair (ambil dari 180 ml susu cair) hingga gula larut, lalu masukan sisa susu secara bertahap setelahnya masukkan minyak goreng. Kemudian masukkan terigu secara bertahap mixer dengan kecepatan terendah. Masukkan ¼ bagian adonan putih telur ke adonan kuning telur, aduk balik perlahan, lalu masukkan ¼ bagian lagi, aduk balik lagi dan lakukan ini hingga adonan putih telur habis.

Bagi tiga bagian sama banyak adonan yg telah tercampur ini, beri warna merah, kuning, dan hijau. Lalu masukkan adonan yang berwarna hijau ke loyang yang berisi pudding tadi, diikuti lagi oleh adonan kuning, dan merah. Turunkan temperature oven ke 160*C, lalu masukkan ke dalam oven, taruh di bagian tengah loyang yang berisi air (memanggang cara au bain marie), selama 1 jam. Kalo aku 1 jam 30 menit baru aku matikan oven, dan biarkan cake tetap di dalam, hingga suhu oven turun.

Setelah cake dirasa dingin, balik perlahan ke piring saji (sebelumnya kikis pingiran loyang agar cake tidak lengket ketika dibalik). Lalu dingin dalam kulkas dan hidangkan dingin

Hasilnya ketika dipotong, lembuuuut banget, dan.. ketika dimakan enak bangeettt. Cocok untuk kue lebaran, kesannya mewah, meski modal nga mahal dan cara mebuatnya nga begitu sulit.

14 comments:

Arini Putri said...

Hallo bu.. salam kenal.. aku tertarik banget dengan resep ini..

ada yang mau aku tanyakan. di resep mba Hesti, karamelnya tidak pakai Susu kental manis. dengan modifikasi ibu menambahkan SKM, apa gunanya ya bu? agar lebih lembut dan manis kah?

terima kasih bu.. :)

journal ibu hanif said...

niatnya sih sebenarnya agar lebih terasa susunya dan memang lebih terasa harum susu sih, tapi pada saat mengkaramelkan akan cepat hangus caramelnya, jadi saran saya agar lebih aman diskip aja tidak apa-apa.

Priscilla said...

Hallo mbak Naila :) Sy tertarik sekali mencoba resep ini, tp entah kapan bisa eksekusi mengingat semua-mua resep pengen dicobain, smp ngantri panjaaaang banget hehehe... Tp sekalian sy ingin share sedikit mbak, tdk tau apakah bisa berguna utk mbak Naila. Omong2 mengenai karamel rasa susu,sy lbh suka resep karamel yg dlm bhs inggris. Biasanya gula dilelehkan dg butter, lalu ditambahkan krim & garam. Sy pernah coba slh 1 resep butterscotch sauce dr situs browneyedbaker atau simplyrecipes, salah 1 sy lupa yg mana; hasilnya lekkeeeeerrr :) Terasa butter (sy pake butter kalengan) & susunya, smp2 sy gado in. Tp sy tdk tau apakah bisa utk resep ini hehe... Oya, ada 1 resep karamel lg yg unik, tp sy blm coba, yaitu resep dulce de leches dr cakefever. Barangkali sj ada yg cocok utk mbak Naila. Krn kl sy pribadi adlh penggemar berat karamel, hanya takut dg diabetes hehee.. Btw terimakasih ya mbak, sudah berkenan sharing resepnya. Menyenangkan sekali membaca sharing2 nya mbak Naila yg 'ilmiah' hehe....membuat blog mbak Naila beda dg blog lain. Keep on posting ya mbak..... ^_^

journal ibu hanif said...

Hai mbak Priscilla, senang "ketemu" mbak yang juga hobi baking.

Untuk pengemar cake manis yang lembut dng tingkat kegagalan pembuatan yang rendah, cake ini patut di coba mbak priscilla.

Mmm, membaca resep butter caramel mbak mengingatkan saya pada rasa permen alpenliebe, benar kah dugaan saya? dan saya jadi tertarik juga untuk memodifikasi resep karamel untuk cake ini.

Wah, bener deh mbak, kalori dan efek gulanya nga nahan. Kalo habis makan yang manis-manis harus segera keliling lapangan bola untuk buang kalori, hehe

"Ilmiah"nya lebih cocok disebut analisa sepihak (bisa juga keliru analisanya hehe2..) krn penasaran berat dan tergila-gila dgn pesona baking..

Mbak Priscilla, semoga setiap postingan di sini tetap memberi manfaat buat mbak dan yang hobi baking, terimakasih.. :)




Priscilla said...

Hallo mbak Naila :D Maaf sekali br balas, krn tdk menyangka kalau jawaban mbak Naila cepat hehe..

Sy jg senang sekali menemukan blog ini. Koq kebetulan sekali sy mencari2 cara utk menghasilkan cake yg moist tanpa obat, & yg sy temukan adalah dg penggunaan beberapa bahan: mayonaise, yoghurt, jus buah, oil, banyak lemak/gula/kuning telur, madu, glucose & pudding mix. Lalu sy menemukan blog ini yg bahkan sdh maju sekali dlm riset utk pembuktiannya. Hanya yg dg pudding mix yg blm. Utk madu & glucose sdh pernah mbak Naila jwb dlm pertanyaan sy sebelumnya, tp sy masih tetap penasaran. Suatu hari sy tetap akan mencobanya lg. Hanya sj sy perlu wkt yg lamaaaa sekali utk menyiapkan mental hehehe. Sy pernah menemukan bebrapa contoh sponge cake yg menggunakan madu & glucose sbg acuan, tp koq sy lupa mencatat situs nya. Nanti sy oprek2 lg, tp entah kapan hehee. Sedangkan utk pudding mix sy tdk menemukan cukup resep utk acuan, jd ini belakangan sj. Bgmnkah pendapat mbak Naila mengenai penggunaan pudding mix? Mengingat jam terbang riset mbak Naila yg sdh tinggi sekali heheee...

Wah sy jd terprovokasi nich utk coba resep ini. Proyek selanjutnya deh setelah rasa penasaran sy utk lapsur mbak Naila terjawab ^_^

Benar mbak, kurleb karamelnya seperti permen alpenliebe. Tp seingat sy yg butterscotch lbh enak deh, krn wkt itu kebetulan sy pk wisjman....hehehe, & gulanya gula palem. Sy buatnya dlm bentuk sauce agar dpt digunakan sbg topping. Jika pemanasannya lbh lama mungkin bisa jd permen spt alpenliebe

Sy setuju sekali mbak, betapa dunia baking itu sungguh mempesona. Hanya sayang butuh modalnya jg tdk sedikit. Karena itu prakteknya tdk bisa sering2 :/

Blog hsl riset mbak ini sangat menginspirasi & menjadi berkat buat nubie spt sy :)

Semoga berkahnya kembali lg pada mbak Naila yach :) Terimakasih banyak ya mbak atas sharing2 nya. Salam baking, Priscilla

journal ibu hanif said...

Hai mbak Piscilla, terharu saya klo blog ini bermanfaat buat mbak, dulu saya sudah coba membuat chocolate quick bread dengan mengunakan madu dan hasilnya beneran lembut.., dan resepnya mengunakan agen pengembang(baking powder single acting atau baking powder double acting) agar volume yang dihaslkan lebih optimal, tapi nga sempat memotret hasilnya. Lain waktu akan saya postingkan ^_^.

Kasutera cake juga mengunakan madu mbak, tapi dari reviewnya terkesan agak sulit gitu..

Hehe, dengan pudding juga pernah saya coba, tapi lebih bagus mengunakan mayones menurut saya, pakai mayones, cake jadi lebih lembut dan sedikit lebih lembab..

Wah, kebetulan masih ada stok wijsman nih, ntar dicoba deh resep karamel yang mbak rekomendasikan ini.

Haha, betul mbak nguras kocek tapi klo beli lebih nguras lagi.., untungnya saya nga hobi koleksi pernak pernik ala wanita urban, jadi budgetnya bisa disubtitusi ke bahan buat cake hehe..

Amin.., terimakasih mbak untuk pertanyaan dan sarannya, membuat saya berfikir dari sudut pandang lain dan juga memperkaya persepsi saya. Happy baking ^_^

Priscilla said...

Hehee...idem mbak, sy jg males blanja2 kebutuhan wanita, smp penampilan kumus2 krn di dapur seharian; tp kalo blanja bahan kue (& masakan jg)semangat 45 ^_^

Terimakasih utk jawabannya ya mbak. Sy jd tdk tertarik coba dg pudding mix nya; ditambah sebenarnya sy uda pernah coba, tp kurang sukses. Tp utk madu sy msh penasaran, krn pernah coba & hasilnya tahan moist beberapa hari, cuma mungkin krn blm ketemu dosis pas nya (atau mungkin jg krn masalah suhu nya) jd bawahnya bantet. Nanti jika sy sempat coba sy pasti ingat koq utk share di sini heheee

Terimakasih utk responnya ya mbak :)

Unknown said...

Mbak mau ty kl tanpa munjung haan puding karamelnya bs ga? Thx ya

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Mbak td sy ud coba pas dicetak klr karamelnya mencair smua , jd gmana supaya kek punya mbak,? Kena panas otomatis d mencair :(

journal ibu hanif said...

Hai mbak Fanny...
Bisa juga tidak mengunakan pudding.., saya tambahkan pudding haan ini hanya untuk menambah aroma karamelnya mbak :)

journal ibu hanif said...

Memang begitu mbak, karamelnya jadi sausnya mbak, sedangkan untuk adonan telurnya membentuk pudding lembut yang menyatu dengan cake mbak... :)

Unknown said...

Malam mbak.. Aku mau nanya dong, pas bake puding caramelnya itu brp menit ya bru boleh timpa adonan cakenya? Tq

journal ibu hanif said...

Hai mbak, maaf baru balas. Setelah adonan puding dituang ke loyang, langsung masukkan adonan cakenya mbak. Jadi sekali ngoven mbak.., semoga membantu..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...