Thursday 9 August 2012

Lapis legit: gagal lagi

Rasanya ini kegagalanku yang ke lima membuat lapis lapis legit. Seperti memang harus pakai bara untuk oven tangkring. Karena aku pakai resep yang terigunya lebih banyak dan mengunakan telur utuh jadi agak lama untuk membuat bagian atas cake menjadi kecoklatan. Takut gagal lagi adonannya aku bikin 3/5 dari resep. Ini resepnya (aku lihat di akujatuhcinta.multiply.com):

Bahan-bahan:
Bahan :
Telur 5 butir (aku pakai 3 telur)
Gula pasir 200 gr (aku pakai 120 gr)
Cake emulsifier 15 gr (aku nga pakai)
Vanili bubuk ½ sdt (aku pakai ¼ sdt)
Tepung terigu protein sedang 150 gr (aku pakai 90 gr)
Air 65 gr (aku pakai 40 gr)
Pewarna makanan kuning 1 sdm (nga pakai)
Bumbu spekuk 5 gr (aku pakai ½ sdt)
Margarin 250 gr (aku pakai 150 gr)
Susu bubuk 2 sdm (aku pakai 1 sdm)
(perasan jeruk lemon 1 sdt)

Cara membuat :
1.Siapkan loyang 18 x 18 x 7 cm. Alasi dengan kertas roti yang sudah dioles margarin
2.Kocok margarin dan susu bubuk hingga lembut
3.Kocok telur, gula pasir, cake emulisifier, vanili bubuk, tepung terigu, air hingga putih dan kental dengan kecepatan tinggi. Masukkan pewarna makanan dan bumbu spekuk, kocok rata.
4.Masukkan margarin yang sudah dikocok.
5.Panaskan oven api bawah 2000C, masukkan loyang ke dalam oven + 3 menit hingga panas. Keluarkan. Tuang ke dalam loyang 1,5 - 2 sendok sayur adonan, ratakan. Panggang dengan api bawah sampai agak keras. Nyalakan api atas lalu matikan api bawah. Tunggu sampai permukaan cake agak kecoklatan, keluarkan.
6.Ratakan bagian atasnya dengan punggung sendok. Tuang lagi 1,5 – 2 sendok sayur adonan, ratakan. Panggang dengan api atas saja hingga permukaan cake agak kecoklatan. Lakukan hingga adonan habis.
7.Setelah adonan habis, matikan api atas, nyalakan api bawah. Panggang hingga matang.


Lapgit bantat
Versinya aku:
Panaskan oven. kocok telur dan perasan jeruk hingga benar-benar berbusa, masukan gula bertahap, kocok hingga kental, putih, dan berjejak. Masukkan terigu yang diayang beserta vanili, dan spekuk secara bertahap, gunakan mixer kecepatan rendah dan kocok sebentar saja, sisihkan dulu.

Melihat berhasil tahap ini aku tergoda untuk berfikir mengganti margarin dengan butter. Ok, tanpa pikir panjang aku gunakan butter orchid. Di wadah lain aku kocok butter yang dari kulkas (ku potong kecil dulu, tapi masih kurang kecil tampaknya karena masih sulit di mixer) hingga lembut.

Kemudian aku masukkan kocokkan butter ke adonan telur, kocok dengan mixer kecepatan rendah. Dari sini aku lihat ada kejanggalan, butternya membentuk serabut, perasaanku udah nga enak. Karena dari pengalaman sebelumnya cake akan bantat jika ada tanda seperti ini. Aku matikan mixer kemudian aku masukkan susu yang dilarutkan dalam air. Trus aku oven di rak tengah, cake tampak kering, tapi aku lihat bagian atasnya masih kuning, aku naikkan ke rak atas, aku baking 8 menit, tapi masih belum bewarna coklat, akhirnya aku lapisi aja lagi dengan 1 sendok adonan. Aku baking di rak atas, udah hampir15 menit masih juga nga menunjukkan perubahan warna kecoklatan sedikit pun.

Ya udah karena Hanif udah mulai mengantuk, dan aku harus beri Hanif ASI akhirnya seluruh adonan aku tuang ke loyang, trus aku oven, hehe. Aku pasrah aja mau jadi apa ini cake, karena Hanif lebih penting. Seteleh bagian atas cake kering, tapi nga berwarna coklat, tetap masih kuning juga. Setelah dingin aku potong, hasilnya persis dugaan ku cakenya bantat…, hanya sedikit bagian atasnya yang membentuk cake. Huhu…, sedihnya..

Lain kali aku nga bakal pakai bahan yang mahal lagi jika mau pilot project…., mubazir bahan, mubazir duit tentunya hehe..

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...