Setelah sekian lama aku mencoba mengutak atik berbagai resep sponge cake, akhirnya aku temukan resep modifiaksiku yang cukup enak. Tekstur cakenya lembut, enak, ekomonis, kaya serat, sehat, dan rendah lemak, rada padat, yummy buangget deh,,,,. Resep aku modif total dari resep lapis
surabaya ekonomisnya Ambarini yang aku dapat di blog mbak Nien ing (umekdidapur.blogspot.com). Ini resep dasar sponge cakenya yang dengan sukses aku modif.
Karna ini masih dalam tema uji coba, maka hanya aku gunakan 1/3 resep. Ini resepnya:
Bahan :
6 butir telur (aku: 2 butir)
175 g tepung terigu protein rendah (aku: 60 gr)
3 sdm susu bubuk full cream (aku: 1.5 SKM)
1/2 sdt vanilli bubuk
125 g gula pasir (aku: 45 gr)
75 ml susu cair (aku: 30 gr puree labu kukus)
1 sdm SP (aku 1/3 sdm sponge 88)
150 g mentega lelehkan (aku: 50 gr)
Cara membuat :
- siapkan 2 bh loyang 26x26, oles margarine beri kertas roti dan oles margarine
lagi
- ayak tepung, susu dan vanilla bubuk
- campur semua bahan kecuali mentega, kocok dengan kecepatan tinggi sampai
kental berjejak.
- masukkan mentega aduk dengan spatula
- tuang ke dalam 2 loyang sama banyak
- oven dengan suhu 200' selama 15 menit......
- angkat dan dinginkan
Hasilnya: enakkkkk!!!!, bener deh, cukup sesuai dengan harapanku, sedikit spongy, sedikit lembab, teksturnya halus dan rasanya enak, legit..., yummy.
Showing posts with label Home. Show all posts
Showing posts with label Home. Show all posts
Monday 1 October 2012
Thursday 27 September 2012
True Sponge Cake atau Victorian Cake
Konon katanya, resep sponge cake zaman dulu tidak
mengunakan lemak (margarine, butter, atau minyak). Penasaran dengan tekstur dan rasa cakenya maka aku cobalah resep yang ada di misshomemade.com. Ini resepnya:
Gambar true sponge cake |
Ingredients:
6
eggs, separated
1 cup white sugar, divided in half cups
1 tsp pure lemon extract
1 tsp lemon zest
1 tsp grated lemon
1 cup flour
2 TBS cornstarch
PREHEAT oven to 350 degrees. Butter two 9 inch cake pans. Line the bottom of the pans with wax or parchment paper. Put the cake pans on a baking sheet lined with parchment paper or a silicone mat.
Sift the flour and cornstarch together. Place the egg whites in a large stainless steel (or heat proof glass) mixing bowl and the yolks in a smaller stainless steel bowl.
Place the stainless steel bowl with the egg whites in a pan over boiling water. Add 1 tablespoon of the sugar (of 1/2 cup of sugar), and whisk until eggs are warm to touch. Take off the heat and add the remaining 1/2 cup sugar to the warm egg whites and beat until stiff peaks form.
Do the same technique for the egg yolks as you did for the egg whites. Place the bowl over boiling water and whisk in 1 tablespoon of sugar (out of the remaining 1/2 cup sugar.
When the yolks are warm to touch, pour the remaining 1/2 cup sugar to the egg yolks and beat with a mixer until thick and light yellow in color. (When you lift the beaters it should resemble a ribbon). Now gently fold this egg yolk mixture and the 3 lemon flavorings into the egg whites and sugar.
Add 1/4 cup of flour mixture at a time and fold carefully until combined. Do not over mix; it will take the air out of the cake batter that you just beat in.
1 cup white sugar, divided in half cups
1 tsp pure lemon extract
1 tsp lemon zest
1 tsp grated lemon
1 cup flour
2 TBS cornstarch
PREHEAT oven to 350 degrees. Butter two 9 inch cake pans. Line the bottom of the pans with wax or parchment paper. Put the cake pans on a baking sheet lined with parchment paper or a silicone mat.
Sift the flour and cornstarch together. Place the egg whites in a large stainless steel (or heat proof glass) mixing bowl and the yolks in a smaller stainless steel bowl.
Place the stainless steel bowl with the egg whites in a pan over boiling water. Add 1 tablespoon of the sugar (of 1/2 cup of sugar), and whisk until eggs are warm to touch. Take off the heat and add the remaining 1/2 cup sugar to the warm egg whites and beat until stiff peaks form.
Do the same technique for the egg yolks as you did for the egg whites. Place the bowl over boiling water and whisk in 1 tablespoon of sugar (out of the remaining 1/2 cup sugar.
When the yolks are warm to touch, pour the remaining 1/2 cup sugar to the egg yolks and beat with a mixer until thick and light yellow in color. (When you lift the beaters it should resemble a ribbon). Now gently fold this egg yolk mixture and the 3 lemon flavorings into the egg whites and sugar.
Add 1/4 cup of flour mixture at a time and fold carefully until combined. Do not over mix; it will take the air out of the cake batter that you just beat in.
Hasilnya: teksturnya spongy bangetttt, kembang
dengan baikpun setelah keluar oven,,,. Ternyata, oh, ternyata setelah aku coba,
rasanya kasang (orang minang bilang)/ seret, gersang, kering, mirip roti tawar
tapi ini lebih padat dikit.
Kesimpulannya nga enakkkk…, diluar apa yang aku
bayangkan. Sanking kecewanya aku udah nga minat motretnya…., sayang juga nga
ada kenang-kenangan gimana penampakan cake ini. Supaya ketahuan juga teksturnya aku pinjam gambarnya www.ifood.tv, aku tertipu dan sempat ngiler dengan tekstur cake di gambar ini, terkesan moist dan enak, hahaha...
Benar juga, aku pernah baca buku the miracle of
endorphin, katanya lemak lah yang menyebabkan makanan terasa enak,,,. Bahkan lemak
juga menghasilkan tekstur cake yang lembut.
Cake kempis setelah dipanggang
Pernah tidak mengalami seperti ceritaku berikut ini.
Saat cake di panggang dalam oven, cake sangat menjulang membentuk sedikit lendutan yang indah mirip kubah. Gembira banget, artinya cake nga bantat donk. Eit.. eit..., tahu-tahunya beberapa menit setelah keluar oven, benar-benar menyedihkan dan membuat mental seorang chef amatiran kacau galau.
Galau karena binggung nga tau apa penyebabnya. Ini terjadi nga sekali dua kali. Sampai akhirnya aku putuskan untuk cari tau penyebabnya. Dari hasil googling dan analisa dari beberapa kegagalan, berikut aku rangkum penyebab cake kempis ketika keluar keluar oven:
Jangan over mixing
Untuk sponge cake, pengocokkan yang terlalu lama (apalagi jika menggunakan emulsifier) akan
menyebabkan terperangkapnya udara berlebihan dalam adonan dan ini menyebabkan
cake akan menjulang tinggi saat di oven dan amblas setelah keluar oven. Maka untuk
mencegahnya, banting perlahan loyang yang telah berisi adonan agar kelebihan
udara keluar dari adonan.
Temperatur terlalu tinggi
Dan hal yang juga dulu nga pernah ku sadari mengapa chiffon
cakeku sangat menjulang ketika di oven dan langsung merosot sesaat setelah
keluar dari oven adalah karena temperature yang terlalu tinggi terutamanya di awal pengovenan. Untuk chiffon
cake tempertur yang digunakan adalah 160*C atau kategori rendah.
Sesuaikan ukuran loyang
Selain itu
ukuran Loyang yang digunakan juga mempengaruhi temperature yang kita gunakan
saat memanggang. Sebaiknya gunakan loyang sesuai yang disarankan di resep, jika
tidak sesuai dengan loyang yang disarankan maka gunakan temperature sedikit
lebih tinggi untuk loyang dengan luas alas yang kecil dan sebaliknya.
Mengapa demikian?, karena loyang dengan luas alas yang kecil
menyebabkan adonan tebal/tinggi sehingga bagian dalamnya akan lebih lambat
matang dibandingkan loyang dengan luas alas yang lebih besar. Jika menggunakan temperature
tinggi untuk loyang dengan luas alas yang kecil menyebabkan permukaan atas adonan
akan matang duluan sehingga distribusi panas ke bagian dalam adonan cake terhambat dan menyebabkan bagian
tengah masih mentah dan lambat matang sementara permukaan adonan cake sudah matang.
Untuk sementara ini dulu analisanya nanti kalo ada yang lain segera disharing. Semoga bermanfaat ya. Salam Journal Ibu Hanif, tetap semangat.....
Wednesday 26 September 2012
sponge cake kentang mirip bingka
Masih dalam uji coba resep untuk menghasilkan
sponge cake yang moist, enak, dan ekonomis dengan menggunakan puree buah atau
sayur. Kali ini aku coba mengunakan kentang. Masih dengan menggunakan resep
carrot cake yang dimodifikasi dikit. Dan hanya mengunakan 3/5 bagian resep. Ini
resepnya:
Bahan:
3
butir telur
170
gr gula pasir
½ sdt
garam
½ sdt emulsifier
160
gram tepung terigu protein sedang (contoh: Segitiga Biru)
½ sdt
baking powder
20
gr susu bubuk
2
tetes esen vanila
220
gr kentang yang sudah dikukus dan haluskan
70
gr air matang
150
gram minyak sayur
1
sdm susu kental manis (SKM)
Cara membuat versi aku:
Blender kentang, minyak, air, dan SKM. Ayak
bahan kering. Kocok telur dan 1 sdm gula dengan teknik double boiler dengan
kecepatan rendah, setelah telur terasa hangat angkat lalu masukkan gula secara
bertahap, kocok dengan kecepatan sedang, setelah agak kembang masukkan
emulsifier, kocok dengan kecepatan tinggi (speed 3). Masukkan bahan kering
bertahap, mixer dengan speed rendah sebentar saja. Masukkan campuran minyak dan
kentang juga secara bertahap dengan kecepatan rendah sebentar saja. Lalu cek
kehomogenan dengan spatula dengan cara aduk balik. Masukkan ke loyang (yang telah diolesi margarin dan di alasi kertas roti) ukuran 16x16x3cm dan panggang
selama 25 menit.
Hasilnya: Gagal lagi, hiks. Masih menghasilkan
sponge cake yang mirip bingka. Tapi soal rasa kata sodaraku lebih enak
dari carrot cake, ah masak,,,,. Icip icip lagi, mmmmhh,,, benar juga nga langu
dan lembut, mirip bingka tapi nga lebih padat. Jadi penasaran, kandungan air di
wortel dan kentang berapa ya, agar bisa disubtitusi dan menghasilkan cake yang
spongy.
Monday 24 September 2012
Resep sus irit telur : eksperimen I
Sempat
terfikir untuk mengutak atik resep kue sus supaya hemat telur dan tetap enak,
namun dorongan hati untuk mulai bergerak belum ada. Sampai tampa sengaja saat
baca blog Mbak Fero, aku nemu resep kue sus yang irit telur yang berasal dari
komen Mas Aristo di blognya Mbak Fero tersebut. Di samping resepnya irit telur,
yang membuatku tergarak untuk mencoba adalah statemantnya Mas Aristo itu:“ini yang aku praktekkan selama ini.
berhubung rata2 sehari bikin sekitar 1000 biji soes”. Ya, baiklah…, tanpa fikir panjang aku langsung tancap
gas, menyiapkan bahan-bahannya. Nih aku copas resepnya:
Bahan A :
200gr mentega/butter sesuai selera
500ml air
Bahan B :
300gr terigu protein sedang
3 butir telur
300gr terigu protein sedang
3 butir telur
Cara masak :
1. campur mentega sama air, panaskan sampai mendidih sambil diaduk2. saat ada gelegak pertama dari air matikan api.
2. masukkan terigu aduk sampai kalis (sy pakai mixer kecepatan tinggi, biar cepet)
3. saat sudah kalis, masukkan telur sambil diaduk pakai mixer kecepatan paling rendah.
1. campur mentega sama air, panaskan sampai mendidih sambil diaduk2. saat ada gelegak pertama dari air matikan api.
2. masukkan terigu aduk sampai kalis (sy pakai mixer kecepatan tinggi, biar cepet)
3. saat sudah kalis, masukkan telur sambil diaduk pakai mixer kecepatan paling rendah.
Memanggang (ini rahasianya):
1. panaskan oven 220 derajat
2. sambil memanaskan oven bentuk soes diatas loyang yang sudah dialasi baking sheet.
3. masukkan loyang panggang 10 menit. api atas suhu 220 derajat, api bawah suhu 210 derajat (biasanya tanda2 mekar sudah ada.)
4. Naikkan suhu menjadi api atas 240 derajat, api bawah 230 derajat. (soes akan mekar dan merekah) selama 5 menit saja.
5. matikan api buka sedikit oven biarkan soes ada didalam(biar bagian dalamnya matang) 5 menit
1. panaskan oven 220 derajat
2. sambil memanaskan oven bentuk soes diatas loyang yang sudah dialasi baking sheet.
3. masukkan loyang panggang 10 menit. api atas suhu 220 derajat, api bawah suhu 210 derajat (biasanya tanda2 mekar sudah ada.)
4. Naikkan suhu menjadi api atas 240 derajat, api bawah 230 derajat. (soes akan mekar dan merekah) selama 5 menit saja.
5. matikan api buka sedikit oven biarkan soes ada didalam(biar bagian dalamnya matang) 5 menit
angkat dan dinginkan. setelah dingin
silakan isi dengan vla sudah disiapkan, caranya gunting sedikit soes-nya trus
suntik pakai adonan vla.
Hasilnya; gatot (ditungguin udah 35 menit masih juga nga
mekar-mekar)…. dan juga menghitam karena api kompor yang terlalu besar dan
berwarna merah menyebabkan oven berasap (kompor minyak tanah sih…). Padahal aku
udah merasa PD dengan oven tangkringku, hiks,,,. Ternyata, oh, tenyata aku baru
sadar kalo temperature dibagian atas ovenku nda bisa mencapai suhu tinggi jika
tanpa bantuan bara (sama dengan kasus bagul yang nga kunjung menyoklat
permukaannya jika bagian atas oven tidak diberi bara).
Baru masuk 1/3 adonan yang masuk oven, mutar otak ngebanyangin
gimana supaya ini sus bisa sukses kayak kue sus yang aku buat sebelumnya. Terbesit
ide untuk menambahkan telur dengan asumsi bahwa telur merupakan factor yagn
menyebabkan sus kembang dan membentuk rangka dari sus, ok aku tambahkan 2 telur
ke sisa adonan, saat dispuit ke loyang sekali lagi aku PD ini bakal sukses
soalnya adonan jadi lebih lembek dari sebelumnya, trus aku oven dengan api
kompor besar adku tungguin 20 menit nga mekar juga.
5 menit kemudian terlihat tanda-tanda bahwa sus ini nga akan
mengembang, akhirnya aku keluarkan dari oven dan selanjutnya aku gabung dengan
sisa donen yang belum di oven untuk diimapkan di oven dulu ntar difikirkan mau
diberdayakan menjadi apa (kayaknya untuk frosting bisa deh, eksperimen
berikutnya).
Dugaan sementara: kesalahan ada pada temperature saat
pemanggangan, jadi untuk lain kali jika udah punya oven listrik aku coba lagi
resepnya tapi untuk 1/3 resep deh, kapok ntar gatot lagi khan mubazir yak.
Subscribe to:
Posts (Atom)