Showing posts with label About Problem n solving of baking. Show all posts
Showing posts with label About Problem n solving of baking. Show all posts

Thursday 27 September 2012

Cake kempis setelah dipanggang


Pernah tidak mengalami seperti ceritaku berikut ini.

Saat cake di panggang dalam oven, cake sangat menjulang membentuk sedikit lendutan yang indah mirip kubah. Gembira banget,  artinya cake nga bantat donk. Eit.. eit..., tahu-tahunya beberapa menit setelah keluar oven, benar-benar menyedihkan dan membuat mental seorang chef amatiran kacau galau.

Galau karena binggung nga tau apa penyebabnya. Ini terjadi nga sekali dua kali. Sampai akhirnya aku putuskan untuk cari tau penyebabnya. Dari hasil googling dan analisa dari beberapa kegagalan, berikut aku rangkum penyebab cake kempis ketika keluar keluar oven:

Ngopi, lesehan sambil nyantap cake yang kempis, indahnya dunia....


Jangan over mixing

Untuk sponge cake, pengocokkan yang terlalu lama (apalagi jika menggunakan emulsifier) akan menyebabkan terperangkapnya udara berlebihan dalam adonan dan ini menyebabkan cake akan menjulang tinggi saat di oven dan amblas setelah keluar oven. Maka untuk mencegahnya, banting perlahan loyang yang telah berisi adonan agar kelebihan udara keluar dari adonan.

Temperatur terlalu tinggi 

Dan hal yang juga dulu nga pernah ku sadari mengapa chiffon cakeku sangat menjulang ketika di oven dan langsung merosot sesaat setelah keluar dari oven adalah karena temperature yang terlalu tinggi terutamanya di awal pengovenan. Untuk chiffon cake tempertur yang digunakan adalah 160*C atau kategori rendah.

Sesuaikan ukuran loyang

Selain itu ukuran Loyang yang digunakan juga mempengaruhi temperature yang kita gunakan saat memanggang. Sebaiknya gunakan loyang sesuai yang disarankan di resep, jika tidak sesuai dengan loyang yang disarankan maka gunakan temperature sedikit lebih tinggi untuk loyang dengan luas alas yang kecil dan sebaliknya. 

Mengapa demikian?, karena loyang dengan luas alas yang kecil menyebabkan adonan tebal/tinggi sehingga bagian dalamnya akan lebih lambat matang dibandingkan loyang dengan luas alas yang lebih besar. Jika menggunakan temperature tinggi untuk loyang dengan luas alas yang kecil menyebabkan permukaan atas adonan akan matang duluan sehingga distribusi panas ke bagian dalam adonan cake terhambat dan menyebabkan bagian tengah masih mentah dan lambat matang sementara permukaan adonan cake sudah matang. 


Untuk sementara ini dulu analisanya nanti kalo ada yang lain segera disharing. Semoga bermanfaat ya. Salam Journal Ibu Hanif, tetap semangat.....

Wednesday 19 September 2012

Rahasia agar cake lembut



Aku sering heran kenapa cakeku kering, gersang, nga lembab, dan nga lembut. Dengan seringnya aku berpraktek dan seringnya menghasilkan cake yang diluar ekspektasi maka nalarku makin jalan dan makin cerdas (ciee.., dulu emang nga punya ilmu sama sekali soal baking). Firasatku mengatakan kalo cake yang kering ini karena overbaking.


Searching di google penyebab utama cake kering dan nga lembut pada umumnya memang karena kelamaan dipanggang atau overbaking.
seperti yang aku kutip dari duncanhines.com :  “The main reason cakes become dry is they are over-baked. As a rule, check the cake at the shorter end of the baking time range. If your cake doesn't test done with a toothpick, return it to the oven for the full baking time". 

Ternyata benarkan, sesaat setelah cake matang maka langsung dikeluarkan dari oven jika tidak kadar air yang ada pada cake akan menguap dan  mengahasilkan tekstur cake seperti yang aku katakan tadi, kering kerontang, seret. Oleh sebab resep yang baik dan lengkap semestinya mencantumkan, lama memanggang, tempertur oven, dan ukuran loyang. Jadi sebaiknya cake di cek beberapa detik sebelum waktu pemanggangan yang telah ditentukan di resep. Biasanya gunakan bambu tusuk gigi untuk memastikan bagian dalam udah matang dan tidak lengket di bambu tusuk gigi.

Aku penyuka cake dengan tekstur yang moist begitu juga suamiku. Jika cakeku moist dan soft maka dijamin akan disantap habis suami, jika kering jangan harap aka nada suapan kedua, hiks sedih. So, motivasi terbesar menghasilkan cake yang moist buat suami (lantaran hobby baking dan suami nga terlalu suka cake, maka ia hanya menyantap cake yang benar-benar enak menurutnya).

Dengan terus bertanya ke paman google maka ketemu lah jawaban apa rahasia cake lembut di answers.yahoo.com. Ada beberapa bahan yang dapat digunakan agar cake menjadi lembut diantaranya:
  1. Ganti/subtitusi sebagian kecil (bisa satu sendok makan) lemak (minyak, margarin, mentega/butter) yang tercantum pada resep cake dengan saus apel, puree pisang atau puree buah. kebanyakan dari puree ini tidak memepengaru rasa cake. pisang akan mempengaruhi rasa tapi apel tidak. 
  2. Tambahkan puding bubuk (pudding mix) sekitar 1 sdm untuk resep dengan 6 telur.
  3. Tambahkan jumlah kuning telur ke adonan agar cake lebih lembut, 1 kuning telur untuk resep sponge cake  6 telur.
  4. Tambahkan beberapa gram mayones. Ini tergantun dari tipe cakenya, untuk lapis surabaya biasanya aku tambahkan 1 sdt, untuk resep dengan 6 telur.
Dari hasil uji cobaku, puding dan mayones akan membuat cake lebih lembut dan kaya rasa, tapi tidak mempengaruhi rasa. Dengan melakukan beberapa uji coba dan eksperimen bahan yang berbeda, mungkin akan ditemukan sebuah cake yang lembut yang cocok dengan selera masing-masing. Happy baking dan semoga berhasil menemukan tekstur cake yang lembut...

Thursday 30 August 2012

Lapis surabaya lagi..


Inilah yang namanya hobi, bagaimapun capeknya, entah berapakali gagalnya, udah sebanyak apa ruginya tapi semangat untuk terus menaklukkan setiap tantangan nga pernah kenal yang namanya menyerah. Tampaknya dengan hobi, endorphin mengalir deras dan memberikan kepuasan dan power. Inilah gambaran dari semagat baking seorang bantat expert, hahaha. 

Postingan blogku banyakkan menampilkan cake bantat ketimbang yang sukses, miris ya hihi… (malunya). Namun bagiku serunya memang ada ditahap penaklukan suatu cake, selalu ada kejutan. Jika aku udah benar-benar merasa paham menguasai tahapannya, maka sebuah cake sudah sedikit berkuraang daya tariknya untuk dicoba, nga ada nilai tantangannya lagi (aku rada pembosan dan nga suka yang monoton).  Walau kegagalan yang berpuluh kali kadang emang bikin down, sekali lagi the power of passion will get up.
Ok udah semangat lagi…, mari meLApsur lagi…. (resep masih pakai yang di Sedap Sekejap)
lapsur dengan minyak goreng

Cara membuat versinya aku masih sama dengan
Lapis Surabaya bantat versi 2, margarinnya aku kocok, sampe benar-benar lembut dan creamy, namun tetap saja saat mencampurkan sedikit adonan telur ke kocokkan margarine juga terjadi insiden yang sama dengan Lapis Surabaya bantat versi 2, nga menyatu margarine dan adonannya dan adonan telur yang dicampurkan ke kocokan margain juga menjadi encer dan margarine jadi bergumpal dan tampak terpisah dari adonan telur. 

Nga mau mubazir lagi, aku nga hilang akal.Segera aku ambil minyak goreng ku taruh di piring (nga ditimbang hehe dulu tapi kurleb 100 ml). Kemudian aku ambil sedikit adonan telur (2 sdm) trus aku campurkan ke minyak tadi, aduk rata dengan spatula. 

Minyak dan adonan telur dapat homogen dengan baik dan cepat (berbeda dengan saat mencampurkan adonan telur dengan margarine leleh, yang sulit kali untuk tercampur rata dan homogen). Dengan teknik aduk balik, aku campurkan minyak yang dicampur sidikit adonan telur ke adonan telur yang banyak secara bertahap (3 tahapan). 

Hasilnya adonan masih tetap kental dan konsisten. hasil bakingnya sukses tapi agak menciut karena aku lupa mengecilkan api kompor, sehingga saat masuk oven adonan cepat naik dan hasilnya saat keluar oven jadi turun/amblas tapi nga bantat. Tekstur cake dengan minyak ini ringan, lembut, dan tetap lembab mungkin karena pakai 2 kuning telur itu. Alhamdulillah, nga kebuang…., mmm enak...., buktinya cake yang ada digambar habis dilahap ayah hanif padahal beliau nga begitu suka yang manis22, tapi untuk cake yang lembut dan emang bener2 enak baru deh disantap....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...