Meski sebelumnya aku sudah
lama mengetahui bahwa baking powder tidak hanya digunakan untuk cake tapi juga
bisa digunakan untuk biskuit atau kukis, tapi ide untuk menggunakan baking
powder dalam campuran bahan kulit baru kepikiran sesaat ketika akan membuat
kulit pie ini.
Aku sangat menyukai kue pie dan rasanya agak boros aja kalo aku beli 10
dengan harga satuannya 7.000 rupiah, tapi kulit pie yang aku beli ini terkesan
gembur, nga padat, dan renyah berbeda dengan kulit pie bikinanku yang meski
garing tapi cenderung padat.
Oleh sebab itu, aku
berharap dari eksperimen ini akan dihasilkan kulit pie yang renyah dan gembur
berpori. Dari beberapa sumber yang aku baca, fungsi baking powder pada biskuit atau
kukis adalah untuk mengembangkan adonan, agar biskuit/kukis menjadi ringan dan
berpori. Sehingga pada akhirnya dihasilkan biskuit/kukis yang renyah.
Oh iya untuk terigu
sebaiknya gunakan terigu protein sedang agar kulit pie tidak mudah pecah,
retak, atau hancur. Untuk resep ini aku modifikasi dari resep kulit pie NCC. Hasil modifikasi ini sesuai harapan, kulit pienya renyah, gembur, berpori, emmm.. yummy. Resep ini juga ekonomis, karena aku mengunakan telur utuh, dan margarin dalam
perbandingan besar dibanding butter, dengan tujuan bila ada yang berniat menjadikan
resep ini untuk dagangan (atau suatu saat aku akan buka toko kue) bisa menekan modal bahan tapi rasa tetap oke.
Untuk vla dan langkah pengerjaan selanjutnya, silahkan lihat dientri resep piesebelumnya. Hanya saja pada vla pie ini aku menambahkan vanilla bean agar aroma pienya lebih harum alami, dan benar saja rasanya benar-benar enak. Berikut resep kulit pie renyah versi Ibu Hanif, dari satu resep ini dihasilkan kurang lebih 30 buah kulit pie.
Bintik hitam pada vla itu karena aku mengunakan vanilla bean |
Bahan kulit Pie renyah:
500
gr terigu protein sedang
200
gr margarin
50
gr butter, potong dadu
1
butir telur ayam kampong
3
sdm air dingin
½
sdt baking powder double acting (BPDA)
½
sdt vanilla bubuk
Cara membuat:
Ayak
terigu bersama BPDA, lalu dinginkan dalam freezer sekitar 5 menit. Larutkan vanilla
bersama air, masukan ke kulkas. Campur butter dan margarin, masukkan telur yang
telah dikocok lepas. Keluarkan terigu dari kulkas, masukkan campuran margarin
secara bertahap dan aduk dengan pisau pastri atau sendok besi, tanpa perlu
mengunakan tangan, agar gluten tidak terbentuk karena suhu panas tangan.
Setelah tercampur rata, masukan air dingin (yang tadi telah disimpan dikulkas)
secara bertahap dengan cara dipercikkan ke adonan. Bulatkan adonan lalu dinginkan
adonan sebentar (20-30 menit) di kulkas. Lalu gilas setipis 3 mm, kemudian
cetak dengan cetakan bulat yang luas perlukaannya kurang lebih sama dengan luas
permukaan cetakan pie. Lalu panggang dalam oven yang telah dipanaskan pada suhu
150*C selama 20 menit atau hingga matang.